PELAPORAN KEUANGAN DAN PERUBAHAN HARGA

Tinggalkan komentar

Dede Siti Rohmah (22213111)

Laila Nurrahmawati  (24213912)

4EB06

Pengertian Perubahan Harga

Fluktuasi nilai mata uang dan perubahan dalam harga uang atas barang dan jasa merupakan karakteristik yang terpisahkan dalam bisnis internasional. Untuk memahami istilah perubahan harga ( changing princes ), kita harus membedakan antara pergerakan harga umum dan pergerakan harga spesifik, yang keduanya termasuk dalam istilah perubahan harga.

  1. Perubahan Harga Umum

Suatu perubahan harga umum terjadi apabila secara rata-rata harga seluruh barang dan jasa dalam suatu perekonomian mengalami perubahan. Unit-unit moneter memperoleh keuntungan atau mengalami kerugian daya beli. Kenaikan harga secara keseluruhan disebut inflasi (inflation), sedangkan penurunan harga disebut deflasi (deflation).

  1. Perubahan Harga Spesifik

Perubahan harga spesifik mengacu pada perubahan dalam harga barang atau jasa tertentu yang disebabkan oleh perubahan dalam permintaan dan penawaran.

Mengapa Laporan Keuangan Dimasa Perubahan Harga Berpotensi Menyesatkan

Selama periode inflasi, nilai aktiva yang dicatat sebesar biaya akuisisi awalnya jarang mencerminkan nilai terkininya yang lebih tinggi). Nilai aktiva yang dinyatakan lebih rendah menghasilkan beban yang dinilai lebih rendah dan laba yang dinilai lebih tinggi.

Dari sudut pandang manajemen, ketidakakuratan pengukuran dapat mendistorsi :

  1. Proyeksi keuangan yang didasarkan pada data seri waktu historis
  2. Anggaran yang menjadi dasar pengukuran kinerja
  3. Data kinerja yang tidak dapat mengisolasi pengaruh inflasi yang tidak dapat dikendalikan.

Laba yang dinilai lebih pada akhirnya akan menyebabkan :

  1. Kenaikan dalam proporsi pajak
  2. Permintaan dividen lebih banyak dari pemegang saham
  3. Permintaan gaji dan upah yang lebih tinggi dari para pekerja
  4. Tindakan yang merugikan dari negara tuan rumah (seperti pengenaan  pajak keuntungan yang sangat besar).

Kegagalan untuk menyesuaikan data keuangan perusahaan terhadap  perubahan dalam daya beli unit moneter juga menimbulkan kesulitan bagi pembaca laporan keuangan untuk menginterpretasikan dan membandingkan kinerja operasi perusahaan yang dilaporkan.

Alasan mengakui pengaruh inflasi secara eksplisit yaitu :

  1. Pengaruh perubahan harga sebagian bergantung pada transaksi dan keadaan yang dihadapi suatu perusahaan. Para pengguna tidak memiliki informasi yang lengkap mengenai faktor-faktor ini.
  2. Mengelola masalah yang ditimbulkan oleh perubahan harga bergantung pada pemahaman yang akurat atas permasalahan tersebut. Pemahaman yang akurat memerlukan kinerja usaha yang dilaporkan dalam kondisi-kondisi yang memperhitungkan pengaruh perubahan harga.
  3. Laporan dari para manajer mengenai permasalahan yang disebabkan oleh perubahan harga lebih mudah dipercaya apabila kalangan usaha menerbitkan informasi keuangan yang membahas masalah-masalah tersebut

Jenis – Jenis Penyesuaian Inflasi

Setiap jenis perubahan harga memiliki pengaruh yang berbeda terhadap ukuran-ukuran posisi keuangan dan kinerja operasi suatu perusahaan.

  1. Penyesuaian Tingkat Harga Umum

Jumlah mata uang yang disesuaikan terhadap perubahan tingkat harga umum (daya beli) disebut mata uang konsatan biaya historis atau ekuivalen daya beli umum. Sebagai contoh, selama periode kenaikan harga, aktiva berumur panjang yang dilaporkan didalam neraca sebesar biaya akuisisi awalnya dinyatakan dalam mata uang nominal. Apabila biaya historisnya tersebut dialokasikan terhadap laba periode kini (dalam bentuk beban depresiasi), pendapatan, yang mencerminkan daya beli kini, ditandingkan dengan biaya yang mencerminkan daya beli (yang lebih tinggi) dari periode terdahulu saat aktiva tersebut dibeli. Oleh sebab itu,  jumlah nominal harus disesuaikan untuk perubahan dalam daya beli umum uang agar dapat ditandingkan secara tepat dengan transaksi kini.

Indeks Harga

  1. Perubahan tingkat harga umum biasanya diukur dengan tingkat harga.
  2. Suatu indeks harga adalah rasio biaya.

Penggunaan Indeks Harga

  • Angka indeks harga digunakan untuk mentranslasikan jumlah uang yang dibayarkan selama periode terdahulu menjadi ekuivalen daya beli pada akhir periode.
  • Angka – angka tingkat harga yang telah disesuaikan tidak mewakili biaya kini pos-pos yang dimaksud atau angka-angka tersebut masih merupakan biaya historis, angka – angka biaya historis hanya disajikan ulang dalam unit pengukuran yang baru – daya beli umum pada akhir periode.

Penyesuaian Biaya Kini

Model biaya kini berbeda dengan akuntansi yang konvesional dalam dua aspek utama. Pertama, aktiva tetap dinilai berdasarkan biaya kini dan bukan biaya historis. Kedua, laba adalah jumlah sumber daya yang dapat didistribusikan oleh perusahaan dalam suatu periode (tanpa memperhitungkan komponen pajak), namun tetap dapat mempertahankan kapasitas produktif atau modal fisik perusahaan.

Biaya Kini Yang Disesuaikan Dengan Tingkat Harga Umum

Model biaya kini yang disesuaikan dengan tingkat harga umum menggunakan indeks harga umum maupun khusus. Tujuannya adalah untuk mengungkapkan laba dan aset bersih pada ekuivalen daya beli akhir tahun perusahaa, untuk melaporkan aset bersih perusahaan pada biaya kininya dan untuk melaporkan jumlah laba yang menggambarkan kekayaan bersih setelah pajak. Model ini memiliki ciri khas yakni pengungkapan perubahan biaya kini dari aset nonmoneter perusahaan setelah dikurangi inflasi untuk memperlihatkan bagian perubahan nilai aset nonmeneter yang melebihi atau kurang dari perubahan daya beli umum.

Berikut ini kebijakan akuntansinya:

  1. Dasar Penyajian
  2. Komparabilitas
  3. Persediaan
  4. Aset Tetap
  5. Penyusutan
  6. Penyajian Ulang Ekuitas pemegang saham
  7. Defisit atas penyajian ulang ekuitas pemegang saham
  8. Laba atau rugi dari sisi moneter

Pendekatan Terhadap Akuntansi Inflasi Di Beberapa Negara

  1. Amerika Serikat

FASB 1979 menerbitkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (SFAS) No. 33 tentang “Pelaporan Keuangan dan Perubahan Harga”, yang mengharuskan perusahaan-perusahaan di AS yang memiliki persediaan dan aset tetap (sebelum dikurangi akumulasi penyusutan) senilai lebih dari $125 juta, atau memiliki total aset senilai lebih dari $1M, untuk mencoba mengungkapakan baik daya beli tetap-biaya historis maupun daya beli tetap biaya kini selama lima tahun.

  1. Inggris

Komite Standar Akuntansi Inggris (Accounting Standard Commitee-ASC) menerbitkan Pernyataan Standard Praktik Akuntansi 16 (Statement Of Standard Accounting Practice-SSAP 16).

Perbedaan SSAP 16 dengan SFAS 33 yaitu :

  1. Apabila standar AS mengharuskan akuntansi dolar konstan dan biaya kini, SSAP 16 mengadopsi hanya metode biaya kini untuk pelaporan eksternal.
  2. Apabila penyesuaian inflasi AS berpusat pad laporan laba rugi, laporan biaya kini di Inggris mewajibkan baik laporan laba rugi dan neraca biaya kini, beserta pencatatan penjelasan.

Standar di Inggris memperbolehkan tiga pilihan pelaporan :

  1. Menyajikan akun-akun biaya kini sebagai laporan keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya historis.
  2. Menyajikan akun-akun biaya historis sebagai laporan keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya kini.
  3. Menyediakan akun-akun biaya kini sebagai satu-satunya akun yang dilengkapi dengan informasi biaya historis yang memadai.                                                                                              3. Brasil

Brasil Walaupun tidak lagi diwajibkan akuntansi inflasi yang direkomendasikan di Brasil hari ini mencerminkan 2 kelompok pilihan pelaporan yakni Hukum Perusahaan Brasil dan Komisi Pengawasan Pasar Modal Brasil. Penyesuaian inflasi yang sesuai dengan hukum perusahaan menyajikan ulang akun-akun aktiva permanen dan ekuitas pemegang saham dengan menggunakan indeks harga yang diakui oleh pemerintah federal untuk mengukur devaluasi matauanglokal. Penyesuaian inflasi terhadap aktiva permanen dan ekuitas pemegang saham disajikan bersih terhadap jumlah lebih yang diungkapkan secara terpisah dalam laba kini sebagai keuntungan atau kerugian koreksi moneter.

Penyesuaian tingkat harga terhadap ekuitas pemegang saham merupakan  jumlah investasi pemegang saham pada awalperiode yang harus tumbuh agar tidak tertingla dengan laju inflasi. Penyesuaian aktiva permanen yang lebih kecil daripada penyesuaian ekuitas menyebabkan kerugian daya beli yang mencerminkan resiko yang dihadapi perusahan terhadap aktiva moneter bersihnya.

Internasional Accounting Standards Board (IASB)

IASB menyimpulkan bahwa laporan posisi keuangan dan kinerja operasional yang dinyatakan dalam mata uang lokal di lingkungan hiperinflasin tidak bermanfaat. Perusahaan pelapor harus mengungkapkan:

  1. Fakta bahwa penyajian ulang atas perubahan daya beli umum unit pengukuran telah dilakukan
  2. Model penilaian aset yang digunakan dalam laporan utama yakni penilaian historis atau biaya-kini.
  3. Entitad dan tingkat indeks harga per tanggal neraca, berikut pergerakannya selam tahun pelaporan.
  4. Laba atau rugi moneter bersih tahun berjalan.

STANDAR AUDIT DAN AKUNTANSI GLOBAL

SURVEI KONVERGENSI INTERNASIONAL

  1. Manfaat Konvergensi Internasional

            Pendukung konvergensi internasional menyatakan bahwa banyak manfaat yang telah dirasakan. Donald T Nicolaisen, mantan kepala akuntan Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat, pada pertemuan IASB (International Accounting Standard Board) tanggal 28 September 2004 menyatakan bahwa dengan memiliki standar berkualitas tinggi dalam akuntansi, audit, dan pengungkapan akan menguntungkan investor serta akan mengurangi biaya akses masuk pasar modal seluruh dunia. Hal ini jelas menjadi dorongan bagi para badan standar akuntansi di setiap negara untuk mencoba menerapkan IFRS dikarenakan dapat berefek positif terhadap iklim investasi di negara masing-masing.

  1. Kritik terhadap Standar Internasional

            Proses menjadikan standar akuntansi menjadi standar internasional juga menuai kritik.       Beberapa pihak mengatakan bahwa penentuan standar akuntansi internasional merupakan solusi yang terlalu sederhana atas masalah yang rumit. Lebih jauh lagi, ditakutkan bahwa adopsi standar internasional akan menimbulkan “standar yang berlebihan”. Perusahaan harus merespon terhadap susunan tekanan nasional, politik, social, dan ekonomi yang semakin meningat dan semakin dibuat untuk memenuhi ketentuan internasional tambahan yang rumit dan berbiaya besar.

Kritikus bersikeras bahwa standar internasional tidaklah cocok untuk perusahaan-perusahaan kecil dan menengah, terutama perusahaan yang tidak terdaftar dan tanpa akuntabilitas public. Untuk mengatasi masalah ini, sebuah versi dari “big GAAP/little GAAP-(prinsip akuntansi yang berlaku umum besar/kecil)” telah disusun dengan mengacu pada standar internasional bagi perusahaan-perusahaan di seluruh dunia dan disusun mengacu pada standar yang disederhanakan bagi perusahaan-perusahaan lainnya.

  1. Rekonsiliasi dan Pengakuan Bersama

          Seiring berkembangnya penerbitan dan perdagangan ekuitas di seluruh dunia, masalah-masalah yang berhubungan dengan pendistribusian laporan keuangan dalam yurisdiksi luar negeri menjadi lebih penting. Masalah-masalah tersebut dapat diselesaikan dengan adanya konvergensi internasional, yang mempermudah akses laporan keuangan untuk lintas batas negara.

      Dua pendekatan lainnya telah dimaksimalkan sebagai solusi yang sesuai bagi masalah-masalah yang berhubungan dengan pengajuan laporan keuangan lintas negara, antara lain: (1) rekonsiliasi, dan (2) pengakuan bersama (yang juga dikenal dengan sebutan ‘reciprocity’ –timbal balik). Melalui rekonsiliasi, perusahaan asing dapat menyusun laporan keuangan dengan menggunakan standar akuntansi negara asal, tetapi harus menyediakan rekonsiliasi antara ukuran-ukuran akuntansi yang penting (seperti laba bersih dan ekuitas pemegang saham) di negara asal dan di negara dimana laporan keuangan dilaporkan. Pengakuan bersama terjadi apabila pihak regulator di luar negara asal menerima laporan keuangan perusahaan asing yang didasarkan pada prinsip-prinsip negara asal.

  1. Evaluasi

          Pertentangan mengenai harmonisasi atau konvergensi memang tidak dapat sepenuhnya diselesaikan. Opini-opini yang menentang harmonisasi memiliki manfaat tersendiri. Namun, bukti-bukti terbaru menunjukkan bahwa tujuan harmonisasi akuntansi internasional mengenai akuntansi, pengungkapan, dan audit telah diterima secara luas sehingga kecenderungan konvergensi internasional akan terus berlanjut atau bahkan meningkat. Semakin banyak negara yang mulai mengadopsi IFRS secara sukarela karena banyaknya manfaat di masa mendatang. Kemajuan dalam proses harmonisasi pengungkapan dan audit dinilai mengesankan. Keberhasilan usaha-usaha konvergensi terbaru yang dilakukan oleh organisasi-organisasi internasional dapat menjadi cirri bahwa konvergensi terjadi sebagai respons alami terhadap tuntutan ekonomi.

BEBERAPA PERISTIWA PENTING DALAM SEJARAH PENYUSUNAN STANDAR AKUNTANSI INTERNASIONAL

Berikut adalah beberapa peristiwa penting dalam sejarah penyusunan standar akuntansi internasional yang menjadi tonggak pengembangan standar akuntansi tersebut:

  1. Tahun 1973 Pendirian International Accounting Standars Committee (IASC).
  2. Tahun 1976 Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) mengeluarkan Deklarasi Inventasi yang berisi arahan mengenai “Pengungkapan Informasi”.
  3. Tahun 1977 Pendirian International Federation of Accountans (IFAC).
  4. Tahun 1977 Dewan Sosial Ekonomi PBB mengeluarkan laporan empat bagian tentang Standar Akuntansi Internasional dan Pelaporan untuk Badan Hukum Transnegara.
  5. Tahun 1984 London Stock Exchange (LSE) mengharuskan perusahaan mematuhi standar akuntansi internasional jika tidak tergabung di Inggris dan Irlandia.
  6. Tahun 1989 IASC mengeluarkan draft pembukaan 32 mengenai komparabilitas laporan keuangan dan menerbitkan kerangka kerja bagi penyusunan dan penyampaian laporan keuangan.
  7. Tahun 1996 Securities and Exchange Commission (SEC) mendukung tujuan IASC.
  8. Tahun 2001 Internasional Accounting Standards Board (IASB) menggantikan IASC. Standar IASB dikenal sebagai International Financial Reporting Standards (IFRS).
  9. Tahun 2002 IASB dan FASB menandatangani “Norwalk Agreement” dan konvergensi terjadi antara standar internasioanl dan standar akuntansi AS.
  10. Tahun 2003 European Council menyetujui pengembangan Pedoman Keempat dan Ketujuh Uni Eropa yang menghilangkan inkonsistensi antara pedoman yang lama dan IFRS.
  11. Tahun 2004 Australian Accounting Standard Board mengumumkan niatnya mengadopsi IFRS sebagai Standar Akuntansi Australia.
  12. Tahun 2005 Menteri Keuangan CIna melakukan konvergensi Standar Akuntansi Cina dan IFRS tahun 2007. Badan Standar Akuntansi Kanada menghilangkan GAAP Kanada dan diganti IFRS pada tahun 2011. IASB dan Badan Standar Akuntansi Jepang meluncurkan proyek konvergensi.
  13. 2006 IASB menerbitkan laporan tentang hubungan kerjanya dengan penyusun standar akuntansi lainnya.
  14. Tahun 2007 SEC mengajukan penghapusan persyaratan rekonsiliasi bagi perusahaan-perusahaan yang menggunakan IFRS.

IKHTISAR ORGANISASI BESAR INTERNASIONAL YANG MENDUKUNG KONVERGENSI AKUNTANSI

 Enam organisasi telah menjadi pemain utama dalam penentuan standar akuntansi internasional dan dalam mempromosikan harmonisasi akuntansi internasional :

  1. Badan Standar Akuntansi International (IASB)
  2. Komisi Uni Eropa (EU)
  3. Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO)
  4. Federasi Internasional Akuntan (IFAC)
  5. Kelompok Kerja Ahli Antarpemerintah Perserikatan Bangsa-bangsa atas Standar Internasional Akuntansi dan Pelaporan (International Standars of Accounting and Reporting – ISAR), bagian dari Konferensi Perserikatan Bangsa-bangsa dalam Perdagangan dan Pembangunan (United Nations Conference on Trade and Development – UNCTAD)
  6. Kelompok Kerja dalam Standar Akuntansi Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Kelompok Kerja OEDC)
  7. International Accounting Standards Board (IASB)

Tujuan dari IASB adalah :

  1. Mengembangkan untuk kepentingan public, seperangkat standar akuntansi yang berkualitas tinggi, mudah dimengerti dan tidak sulit dilaksanakan, yang menuntut informasi berkualitas tinggi, transparansi dan sebanding mengenai laporan keuangan dan kondisi keuangan lainnya.
  2. Memajukan penggunaan dan penerapan yang tepat dari standar-standar yang dibuat.
  3. Memperhatikan kebutuhan khusus perusahaan kecil menengah dan perkembangan ekonomi guna memenuhi tujuan nomor (1) dan (2).
  4. Meningkatkan kualitas konvergensi standar akuntansi di setiap negara serta Standar Akuntansi International dan Standar Pelaporan Keuangan International.
  5. Commision of European Union (EU)

Uni Eropa didirikan tahun 1957 dan merupakan hasil dari Pakta Roma, dengan tujuan menyelaraskan sistem hukumn dan sistem ekonomi negara-negara anggotanya. Berbeda dengan IASB, yang tidak memiliki wewenang untuk mengharuskan penerapan standar akuntansinya, Komisi Eropa (EC, yang merupakan badan pengatur Uni Eropa) memiliki kekuasaan penuh untuk menerapkan instruksi akuntansinya ke seluruh Negara yang menjadi anggotanya.

Salah satu cita-cita Uni Eropa adalah untuk mencapai penggabungan pasar keuangan Eropa. Untuk mencapai cita-citanya ini, Uni Eropa telah memperkenalkan intruksi dan melaksanakan prakarsa besar untuk:

  1. Meningkatkan modal untuk basis Eropa.
  2. Menetapkan kerangka hokum bersama dalam pasar sekuritas dan derivatif.
  3. Mencapai satu susunan standar akuntansi bagi-bagi perusahaan-perusahaan yang terdaftar
  4. International Organization of Securities Commissions (IOSCO)

Tujuan dari IOSCO adalah:

  1. Bekerja bersama untuk memajukan peraturan standar tinggi agar dapat memelihara pasar yang adil, efisien, dan baik.
  2. Bertukar informasi tentang pengalaman setiap negara guna memajukan perkembangan pasar domestic.
  3. Menyatukan usaha setiap negara untuk membuat standar dan pengawasan yang tepat terhadap transaksi sekuritas di setiap negara.
  4. Saling membantu memajukan integritas pasar dengan menerapkan standar-standar secara teliti dengan menindak segala pelanggaran.
  5. International Federation of Accountants (IFAC)

Misi IFAC adalah memperkuat profesi akuntansi di seluruh dunia dan memberikan peran terhadap perkembangan ekonomi internasional yang kuat dengan mendirikan dan memajukan kesetiaan terhadap standar professional berkualitas tinggi, memperluas konvergensi internasional, dan berbicara mengenai masalah kepentingan publik dimana keahlian profesi tersebut lebih relevan.

  1. Kelompok Kerja Para Ahli Antar Pemerintahan PBB Dalam International  Standards of Accounting and Reporting (ISAR)

ISAR didirikan tahun 1982, dengan cita-cita : memajukan transparansi, reliabilitas, dan keterbandingan akuntansi dan pelaporan badan hukum. begitu pun untuk meningkatkan pengungkapan pada penguasaan badan hukum oleh perusahaan-perusahaan di negara berkembang dan negara yang sedang mengalami transisi ekonomi.

  1. Organization of Economic Cooperation and Development (OECD)

OECD merupakan organisasi internasional yang terdiri atas 30 negara perekonomian pasar (sebagian besar negara industri). Badan pengurus OECD bernama Dewan OECD dan memiliki jaringan sekitar 200 komite dan kelompok pekerja. OECD mempublikasikan Tren Pasar Keuangan dua kali setahun, yang menilai tren dan prospek di pasar keuangan nasional dan internasional di wilayah OECD. Kegiatan pentingnya adalah memajukan pengaturan yang baik di sector Negara maupun swasta.

Manajemen Informasi dan Hiperinflasi

Suatu kebiasaan pelaporan yang umum dalam akuntansi untuk transaksi mata uang asing adalah dengan mencatat pendapatan dan beban berdasarkan kurs yang terjadi pada tanggal laporan keuangan. (Penggunaan kurs rata-rata juga umum). Pilihan yang lebih baik adalah dengan mencatat transaksi dalam mata uang lokal berdasarkan kurs pada tanggal pembayaran. Mencatat transaksi pada tanggal lainnya akan memperumit proses pengukuran melalui timbulnya keuntungan atau kerugian dalam daya beli uang, atau dalam aspek lain, suku bunga implisit atas transaksi mata uang.

 

Masalah Pengendalian Keuangan

Sebuah pertanyaan mengenai system pendukung strategi dan informasi telah diputuskan, perhatian akan bergeser kepada bidang yang sama pentingnya yaitu pengendalian keuangan dan evaluasi kinerja. Pertimbangan ini juga sama pentingnya, khususnya karena memungkinkan para manajer keuangan utuk :

  1. Mengiplementasikan strategi keuangan global sebuah MNE
  2. Mengevaluasi sejauh mana strategi yang terpilih memberikan kontribusi dalam pencapaian tujuan-tujuan perusahaan
  3. Memberikan motivasi kepada manajemen dan karyawan untuk mencapai tujuan-tujuan keuangan perusahaan seefektif dan seefisien mungkin

 

System pengendalian manajemen bertujuan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan cara yang paling efektif dan paling efisien, system pengendalian keuangan merupakan system pengukuran kuantitatif dan komunikasi yang memfasilitasi pengendalian melalui : (1) komunikasi tujuan-tujuan keuangan secara tepat di dalam organisasi, (2) memperinci kriteria dan standar dalam evaluasi kinerja, (3) mengawasi kinerja, dan 94) mengkomunikasikan penyimpangan antara kinerja actual dan renacan kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab

 

Peneteapan Biaya Strategis

Dalam mengendalikan biaya pada tahapaan produksi, banyak perusahaan diseluruh dunia menggunakan standar system pembiayaan yang pada dasarnya memperkirakan seberapa besar biaya produksi daris ebuh produk sebagai dasar harga penjualan yang masuk akal. Biaya produksi sebenarnya kemudian dibandingkan dengan biaya yang diperkirakan. Perbedaan hasil antara biasa standard dan sebenernya diuji sebagai sebuah dasar untuk bahan penilaian dalam proses produksi atau pendapatan. Proses ini bias disimpulkan sebagai sebuah model dasar harga

 

Evaluasi Performa Usaha Luar Negeri

Mengevaluasi kinerja merupakan pusat dari system pengendalian yang efektif. System evaluasi kinerja yang dirancang dengan tepat memungkinkan manajemen puncak untuk :

  1. Mempertimbangkan profitabilitas operasi yang ada
  2. Menentukan area yang memiliki kinerja tidak seperti yang diharapkan
  3. Mengalokasikan sumber-sumber daya perusahaan yang terbatas dengan produktif
  4. Mengevaluasi kinerja manajemen
  5. Memastikan perilaku manajemen konsistensi dengan prioritas startegi

 

STANDAR PERFORMA

Sebuah perusahaan mungkin memiliki standar tertentu, seperti ROI minimum yang diperlukan, dimana ini diterapkan pada cadangan individual dan aliran produk; atau menyusun level ROI berbeda atau standar lainnya untuk cadangan lainnya atau aliran produk. Semua standar ini mungkin disatukan ke dalam anggaran dan kemudian bisa dibandingkan dengan hasilnya.performa juga bisa diukur setiap saat.performa masa lampau biasanya signifikan dalam mengembangkan anggaran di periode berikutnya. Pada akhirnya, perusahaan bisa membandingkan performa usaha luar negri mereka sendiri dengan pesaingnya atau membandingkan unit mereka satu dengan yang lainnya.

Membandingkan performa unit usaha luar negeri terhadap semua pesaing mereka mungkin sangat berguna. Sebagai contoh, ketika pesaingnya adalah perusahaan lokal, masalah ketersediaan dan kecukupan data mungkin sangat penting, khususnya jika pesaingnya adalah pihak swasta. Ketika data tersedia, perbandingan mungkin akan sulit. Kebijakan harga transfer dan prinsip akuntansi pesaing mustahil untuk bisa ditentukan. Perbandingan silang menyatukan semua permasalahan ini. Membandingkan cabang perusahaan dengan unit lain dari perusahaan induk, baik di dalam maupun di luar negeri, harus dilakukan dengan penuh perhatian, karena pertanyaan mengenai komparabilitas muncul kembali perbedaan dalam objektif cabang perusahaan secara otomatis akan membiaskan perbandingan performa kecuali dihitung secara langsung. Jika objektif perusahaan sama, perbedaan dalam risiko negara harus diperhatikan, jika risiko yang lebih tinggi diganti dengan tingkat pengembalian yang lebih tinggi, maka sangat masuk akal untuk mengharapkan adanya keuntungan dari usaha di negara yang lebih berisiko. Saat ini, akan tetapi, tidak ada satupun yang menyetujui formula landasan bagaimana untuk menyatukan Negara bereiko pada penilaian performa.


 

Referensi :

https://safiram.wordpress.com/2016/04/17/bab-6-pelaporan-keuangan-dan-perubahan-harga/

http://intansaipatiratu.blogspot.co.id/2016/04/pelaporan-keuangan-dan-perubahan-harga.html

http://fitrilliyanivadila13.blogspot.co.id/2016/04/akuntansi-global-dan-standar-audit.html

http://adithpurnama04.blogspot.co.id/

http://rivalno22.blogspot.co.id/2016/05/akuntansi-internasional-minggu-ke-10.html

 

 

PPT SISTEM AKUNTANSI DI BEBERAPA NEGARA

Tinggalkan komentar

SISTEM AKUNTANSI DI BEBERAPA NEGARA

Tinggalkan komentar

Dede Siti Rohmah (22213111)

Laila Nurrahmawati (24213912)

Standar akuntansi merupakan regulasi atau peraturan yang mengatur pengolahan laporan keuangan. Namun praktik bisa saja menyimpang dari standar karena :

  1. Di banyak negara hukuman untuk kegagalan dalam pernyataan akuntansi resmi dianggap lemah atau tidak efektif
  2. Perusahaan bisa dengan sukarela melaporkan lebih banyak informasi daripada yang diharuskan
  3. Beberapa negara mengizinkan perusahaan untuk keluar dari jalur standar akuntansi jika hal itu bisa menggambarkan hasil operasi dan posisi keuangan perusahaan dengan lebih baik

 Hubungan antara standar akuntansi dan praktik akuntansi sangat rumit, dan tidak selalu bergerak dalam gerakan satu arah. Praktik bisa dipengaruhi dalam oleh tekanan pasar, seperti tekanan-tekanan yang berhubungan dengan persaingan pendapatan dalam pasar modal.

KOMPARATIF 1 :  

  1. PRANCIS

Perancis merupakan pendukung utama penyeragaman akuntansi nasional di dunia. Kementrian Ekonomi Nasional menyetujui Plan Comptale General (kode akuntansi nasional) resmi yang pertama pada bulan September 1947. Pada Tahun 1986, rencana tersebut diperluas untuk melaksanakan ketentuan dalam Direktif Ketujuh UE terhadap laporan keuangan konsolidasi dan revisi lebih lanjut pada tahun 1999. Plan Comptable General berisi:

  1. Tujuan dan prinsip akuntansi seta pelaporan keuangan
  2. Definisi aktiva, kewajiban, ekuitas pemegang saham, pendapatan dan beban
  3. Atauran pengakuan dan penilaian
  4. Daftar akun standar, ketentuan mengenai penggunaannya, dan ketentuan tata buku lainnya
  5. Contoh laporan keuangan dan aturan penyajiannya

Ciri khusus akuntansi di Perancis adalah terdapatnya dikotomi (pemisahan) antara laporan keuangan perusahaan secara tersendiri dengan laporan keuangan kelompok usaha yang dikonsolidasikan. Meskipun akun-akun perusahaan secara tersendiri harus memenuhi ketentuan pelaporan wajib, hukum memperbolehkan perusahaan Perancis untuk mengikuti Standar Pelaporan Keuangan internasional.

Regulasi & Penegakan Hukum Pelaporan Keuangan Pengukuran Akuntansi
Lima organisasi utama yang terlibat dalam proses penetapan standar di Prancis adalah :

1.    Counseil National de la Comptabilite atau CNC (Badan Akuntansi Nasional)

2.    Comite de la Reglemetation Comptable atau CRC (Komite Regulasi Akuntansi)

3.    Autorite des Marches Financiers atau AMF (Otoritas Pasar Keuangan)

4.    Ordre des Experts-Comtable atau OEC (Ikatan Akuntansi Publik)

5.    Compagnie Nationale des Commisaires aix Comptes atau CNCC (Ikatan Auditor Kepatuhan Nasional)

1.    Laporan keuangan : Neraca, laporan laba rugi, catatan atas laporan keuangan, laporan direktur, dan laporan auditor.

2.    Laporan sosial & dokumen-dokumen yang berhubungan dengan pencegahan kebangkrutan bisnis.

3.    Perusahaan-perusahaan komersial harus memberikan laporan sementara per enam bulan.

1.    Perusahaan-perusaah Prancis yang terdaftar maupun tidak terdaftar mengikuti IFRS dalam laporan keuangan gabungan.

2.    Aset berwujud biasanya dihitung berdasarkan nilai perolehan. Walaupun revaluasi diperbolehkan, tetap dikenakan pajak

  1. JERMAN

Jerman mengalami lingkungan akuntansi yang terus berubah-ubah secara terus-menerus dan berakhir dengan baik pada berakhir Perang Dunia ke 2. Dalam suatu peristiwa yang besar, Hukum Perusahaan tahun 1965 mengubah system pelaporan keuangan Jerman dengan mengarah pada ide-ide Inggris-Amerika Serikat, seperti pengungkapan lebih banyak, konsolidasi terbatas dan laporan manajemen perusahaan diwajibkan. Dua undang-undang baru diberlakukan pada tahun 1998. Yang pertama menambah sebuah paragaf baru dalama buku ketiga Hukum Komersial Jerman sehingga memungkinkan perusahaan yang menerbitkan saham atau utang pada sebuah pasar modal yang terorganisasi untuk menggunakan prinsip akuntansi yang diterima secara internasional dalam laporan keuangan konsolidasi yang dibuatnya. Kedua memperbolehkan pendirian organisasi sector swasta yang menetapkan standar akuntansi atas laporan keuangan konsolidasi.

Perlindungan terhadap kreditor merupakan perhatian yang fundamental bagi akuntansi di Jerman yang dimasukkan dalam Hukum Komersial.Hukum pajak secara garis besar menentukan akuntansi komersial. Karakteristik ketiga dari Akuntansi di Jerman adalah ketergantungannya terhadap anggaran dasar dan keputusan pengadilan. Selain kedua hal itu tidak ada yang memiliki status mengikat atau berwenang.

Regulasi & Penegakan Hukum Pelaporan Keuangan Pengukuran Akuntansi
1.   Undang-undang tahun 1998 tentang kendali dan transparansi memperkenalkan persyaratan bagi Menteri Kehakiman untuk mengakui dewan susunan standar nasional untuk memberikan tujuan-tujuan berikut:

a.       Mengembangkan rekomendasi untuk penerapan standar akuntansi dalam laporan keuangan gabungan.

b.      Menganjurkan Menteri Kehakiman mengenai standar akuntansi yang baru.

c.       Mewakili Jerman dalam organisasi akuntansi internasional seperti IASB.

2.   German Accounting Standards Committee (GASC), didirikan tidak lama sesudahnya, dan selanjutnya diresmikan oleh Menteri Kehakiman sebagai otoritas penyusun standar Jerman

1.   Laporan keuangan: Neraca, Laporan laba rugi, catatan, laporan manajemen, dan laporan auditor.

2.   Sebuah keistimewaan dari sitem laporan keuangan Jerman adalah adanya laporan pribadi dari auditor kepada dewan direktur dan dewan pengawas perusahaan.

1.    Semua perusahaan, bukan hanya yang terdaftar, harus menyusun laporan keuangan gabungan mereka menurut IFRS. laporan keuangan perusahan pribadi harus mengikuti persyaratan HGB.

2.    Ada dua bentuk metode pembelian yang diizinkan, metode nilai buku dan metode revaluasi.

  1. BELANDA

Akuntansi belanda memberikan beberapa paradox yang menarik. Belanda memiliki undang-undang akuntansi dan persyaratan keuangan ynag cukup bebas tapi stansar praktik professional yang sangat tinggi. Belanda merupakan sebuah Negara hukum, namun akuntansinya diorientasikan kea rah keawajaran penyajian. Laporan keuangan dan akuntansi pajak merupakan dua aktivitas yang terpisah. Lebih lanjut lagi, orientasi kewajaran dikembangkan tanpa adanya pengaruh kuat dari bursa saham.

Regulasi & Penegakan Hukum Pelaporan Keuangan Pengukuran Akuntansi
1.   Dutch Accounting Standarts Board (DASB) mengeluarkan pedoman pada prinsip prinsip akuntansi yang diterima secara umum. Dewan ini diisi oleh anggota-angggota dari tiga kelompok yang berbeda, yaitu: Penyusun laporan keuangan (para pegawai), Pengguna Laporan keaungan, Auditor laporan keuangan.

2.   Foundation for Annual Reporting (FAR) mengatur Aktivitas DSAB, mengangkat anggota, dan memastikan adanya pendanaan yang cukup.

3.   Authority for the  Financial Markets (AMF) Belanda mengawasi operasi bursa saham

1.      Kualitas laporan keuangan Belanda sangat tinggi. Laporan keuangan yang menurut undang-undang harus disimpan di Belanda, tapi Inggris, Prancis, dan Jerman juga bisa memakainya,.

2.      Laporan keuangan: Neraca, laporan Laba rugi, Catatan, Laporan direktur, dan Informasi lain yang sudah ditentukan. Laporan keuangan tahunan harus dipresentasikan pada perusahaan induk dan gabungan.

Tanslasi mata uang asing sama dengan IFRS . Neraca “entitas asing” ditranslasikan pada tingkat penutupan (akhir tahun), sedangkan laporan laba rugi ditranslasikan pada tingkat penutupan atau rata-rata. Penyesuaian translasi dibebankan kepada ekuitas pemegang saham. Metode temporal digunakan untuk “kegiatan asing langsung”, dengan penyesuain translasi pada penghasilan.
  1. INGGRIS

Inggris merupakan Negara pertama di dunia yang mengembangkan sebuah profesi akuntansi seperti yang kita kenal saat ini. Konsep kewajaran penyajiandari hasil dan posisi keuangan (kebenaran dan kewajaran) juga berasal dari inggris. Pemikiran akuntansi professional dan praktiknya dikirimkan ke Australia, Kanada, Amerika Serikat, dan semua bekas jajahan inggris termasuk hong kong, india, Kenya, selandia baru, Nigeria, singapura, dan afrika selatan.

Regulasi & Penegakan Hukum Pelaporan Keuangan Pengukuran Akuntansi
Undang-undang tahun 1981 menetapkan 5 prinsip akuntansi dasar:

1.   Pendapatan dan beban disesuaikan dengan dasar akrual.

2.   Aset dan Kewajiban individu dalam setiap golongan asset dan kewajiban dihitung secara terpisah.

3.   Prinsip konservatisme (kehati-hatian) diterapan, khususnya dalam pengenalan penghasilan yang didapat dan semua kewajiban dan kerugian yang ditemukan.

4.   Penerapan kebijakan akuntansi yang konsisten diharuskan dari tahun ke tahun.

5.   Prinsip perusahaan yang terus berjalan bisa diterapkan untuk entitas yang seang dihitun.

 

Laporan keuangan Inggris merupakan yang paling komprehensif di dunia. Laporan keuangan biasanya mencakup:

1.Laporan direktur

2.Akun laba dan rugi serta neraca

3.Laporan arus kas

4.Laporan keseluruhan laba dan rugi

5.Laporan kebijakan akuntansi

6.Catatan yang direferensikan dalam laporan keuangan

7. Laporan auditor

 

1.   Semua perusahaan Inggris diizinkan untuk menggunakan IFRS alih-alih GAAP inggris yang baru saja dijelaskan.

2.   Inggris memperbolehkan adanya metode akuisisi dan penggabungan untuk kombinasi bisnis. Aset-aset bisa dihitung pada harga perolehan, biaya sekarang atau menggunakan gabungan keduanya.

 

  1. CEKO

Republik ceko (CR) terletak di eropa tengah dan berbatasan dengan jerman disebelah barat dan barat laut, Austria diselatan, republic Slovakia ditimur dan polandia di utara. Akuntansi di Republik ceko telah berganti arah bebeapa kali,seiring dengan sejarah politik negaranya. Praktik dan prinsip akuntansinya digambarkan oleh Negara-negara berbahasa jerman di eropa hingga akhir Perang Dunia II. Kebutuhan administrative dari berbagai lembaga pemerintahan yang penting dipenuhi melalui fitur-fitur tertentu seperti penyeragaman daftar akun, metode akuntansi yang rinci, dan penyeragaman laporan keuangan, wajib bagi semua badan uasaha.

Pada tahun 1993, Prague Stock Exchange mulai resmi berjalan. Pada tahun 1995 Republik Ceko menjadi anggota pertama pasca-komunis dalam Organization for Economic Coorperation and Development (OECD). Republik Ceko bergabung dengan NATO pada tahun 1999 dan Uni Eropa pada tahun 2004.

Regulasi & Penegakan Hukum Pelaporan Keuangan Pengukuran Akuntansi
Proses Audit diatur oleh Act on Auditors, yang dikeluarkan pada tahun 1992. Undang-undang ini membentuk chamber of Auditors, sebuah badan professional yang mengatur dirinya srndiri yang mengawasi pendaftaran, pendidikan, pengujian, dan menertibkan Auditor, penyusunan daftar audit, dan regulasi praktik audit, seperti format laporan audit. 1.    Laporan Keuangan harus bersifat komparatif yang terdiri dari : Neraca, Akun keuntungan dan kerugian (laporan laba rugi), dan catatan.

2.    Perusahaan ceko yang terdftar harus menggunakan IFRS, baik untuk laporan keuangan gabungan maupun untuk laporan keuangan perusahaan pribadi mereka. Perusahaan-perusahaan yang tidak terdaftar memiliki pilihan untuk menggunakan IFRS atau standar akuntansi Ceko untuk laporan keuangan gabungan mereka, tapi harus menggunakan standar Ceko dalam laporan perusahaan pribadi mereka.

3.    Metode akuisisi (pembelian) digunakan untuk menghitung kombinasi bisnis (penggabungan usaha).

4.    Goodwill muncul dari kombinasi bisnis dimasukkan dalam tahun pertama penggabungan atau dikapitalisasi dan diamortisasi selama tidak lebih dari 20 tahun. Aset-aset berwujud dan tidak berwujud dinilai berdasarkan biaya dan dihapus pada umur ekonomis yang diharapkan


KOMPARATIF
2 :

  1. AMERIKA SERIKAT

Akuntansi di Amerika Serikat diatur oleh Badan Sektor Swasta (Badan Standar Akuntansi Keuangan, atau Financial Accounting Standards Board– FSAB). lembaga pemerintah (Komisi Pengawas Pasar Modal atau Securities Exchange Commission–SEC) juga memiliki kekuasaan untuk menerapkan standarnya sendiri. AICPA (American Institute of Certified Public Accountants) yaitu Institut sertifikasi akuntan publik Amerika sebagai badan khusus lain yang mengaudit standarisasi mereka. Pada tahun 2002, Publik Company Accounting Oversight Board (PCAOB) didirikan, dengan dewan yang berwenang untuk mengeluarkan regulasi audit dan auditor perusahaan publik.

Regulasi & Penegakan Hukum Pelaporan Keuangan Pengukuran Akuntansi
Sistem yang dianut Amerika Serikat tidak memiliki persyaratan legal untuk publikasi mengenai laporan audit periodik keuangan. Perusahaan di Amerika Serikat dibentuk dibawah hokum negara, bukan hukum federal. Setiap negara bagian memiliki peraturan dasar dasar perusahaan tersendiri; secara umum, peraturan tersebut mengandung persyaratan minimal untuk menjaga catatan akuntansi serta publikasi periodik laporan keuangan.

 

 

Perusahaan Amerika Serikat harus melaporkan hal-hal berikut:

1.  Laporan manajemen

2.  Laporan audit independen

3.  Laporan keuangan Primer ( Laba rugi, arus kas, laba rugi komperhensif, perubahan ekuitas pemegang saham)

4.  Diskusi manajemen dan analisis hasil operasional dan kondisi keuangan

5.  Penjelasan mengenai kebijakan akuntansi dengan dampak yang paling kritis pada laporan keuangan

6.  Catatan atas laporan keuangan

7.  Perbandingan data keuangan selama lima atau sepuluh tahun

8.  Data triwulan terpilih

 

Aturan pengukuran akuntansi di AS mengasumsikan bahwa suatu entitas usaha akan terus melangsungkan usahanya. Pengukuran dengan dasar akrual sangat luas dan pengakuan transaksi dan peristiwa sangat bergantung pada konsep penandingan. Jika terjadi perubahan, maka perubahan dan pengaruhnya harus diungkapkan.

 

  1. MEKSIKO

 Meksiko memiliki free market ekonomi yang besar, perekonomian free market mulai membaik selama 1990-an yang membantu mengurangi inflasi, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, serta membawa dasar ekonomi yang lebih baik. Perjanjian yang paling penting untuk Meksiko adalah Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara ( North American Free Trade Agreement – NAFTA ) yang ditandatangani dengan Kanada dan Amerika Serikat tahun 1994.

Regulasi & Penegakan Hukum Pelaporan Keuangan Pengukuran Akuntansi
Mexican Commercial Code dan hokum pendapatan pajak mengandung persyaratan untuk menjaga kumpulan data pembukuan tertentu dan mempersiapkan laporan keuangan, akan tetapi pengaruh mereka laporan keuangan secara umum tidaklah besar. Standarisasai akuntansi dikeluarkan oleh Council for Research and Development of Financial Information Standards(Consejo Mexicanopara la Investigacion y Desarrollo de Normas de Informacion Financiera-CINIF) CINIF adalah rekanan terencana pada sektor public (swasta) setelah FASB dari AS dan IASB. Secara spesifik, mereka bertujuan untuk menyatukan GAAP Meksiko dengan IFRS.

 

 

Perusahaan Meksiko harus melaporkan hal-hal berikut:

1.  Neraca

2.  Laporan laba rugi

3. Laporan perubahan ekuitas pemegang saham

4. Laporan perubahan posisi keuangan

5.   Catatan

 

1.Laporan keuangan konsolidasi diharuskan

2. Laporan arus kas diharuskan

3.Penggabungan usaha menggunakan metode pembelian dan penyatuan

4. Goodwill dikapitalisasikan dan diamortisasikan maksimum 20 tahun

5.  Perusahaan afiliasi yang dimiliki sebesar 20 sampai 50 persen dihitung menggunakan metode ekuitas

6.  Penilaian aktiva berdasarkan daya beli konstan

7. Depresiasi dihitung berdasarkan ekonomi

8. Penilaian persediaan dengan menggunakan metode LIFO dapat diterima

9. Sewa guna usaha pembiayaan dikapitalisasi

10. Pajak tangguhannya diakui

 

  1. JEPANG
    Akuntansi dan Pelaporan keuangan di Jepang mencerminkan gabungan berbagai pengaruh domestik dan internasional, untuk memahami akuntansi Jepang, seseorang harus memahami budaya, praktik usaha dan sejarah Jepang. Perusahaan – perusahaan Jepang saling memiliki akuitas saham satu sama lain, dan sering kali bersama-sama memiliki perusahaan lain. Investasi yang saling bertautan ini menghasilkan konglomerasi industri yang meraksasa – yang disebut sebagai keiretsu Modal usaha keiretsu, ini sedang dalam perubahan seiring dengan reformasi struktural yang dilakukan Jepang untuk mengatasi stagnasi ekonomi yang berawal pada tahun 1990-an. Krisis keuangan yang mengikuti pecahnya ekonomi gelembung Jepang juga mendorong dilakukannya evaluasi menyeluruh atas standar pelaporan keuangan Jepang.

    Regulasi & Penegakan Hukum Pelaporan Keuangan Pengukuran Akuntansi
    Undang-undang perusahaan diatur oleh Ministry of Justic (MOJ). Dikembangkan dari hokum komersial Jerman, peeraturan ini diundang-undangkan pada tahun 1890, tetapi tidak diimplementasikan hingga 1899. Proteksi pemegang saham dan kreditor merupakan prinsip dasar, dengan kepercayaan yang tinggi pada patokan harga perolehan. Pengungkapan pada kelayakan kredit dan kemungkinan untuk mendapatkan untung karena distribusi deviden menjadi hal yang diutamakan. Semua perusahaan yang didirikan berdasarkan undang-undang perusahaan diwajibkan untuk memenuhi ketentuan akuntansi.

     

    Perusahaan Jepang harus melaporkan hal-hal berikut:

    1.  Neraca

    2.  Laporan laba rugi

    3.  Laporan atas perubahan ekuitas pemegang saham

    4.  Laporan bisnis

    5. Catatan

     

    1.  Akun perusahaan secara terpisah merupakan dasar bagi laporan konsolidasi dan umumnya prinsip akuntansi yang sama digunakan untuk keduanya.

    2.  Anak perusahaan dikonsolidasikan jika induk perusahaan secara langsung dan tidak langsung mengendalikan kebijakan keuangan dan operasionalnya.

    3.  Goodwill diukur menurut dasar nilai wajar aktiva bersih yang diakuisisi dan diamortisasi selama maksimum 20 tahun.

    4.  Metode ekuitas digunakan untuk investasi pada perusahaan afiliasi ketika induk dan anak perusahaan memiliki pengaruh signifikan terhadap kebijakan keuangan dan operasionalnya.

    5.  Persediaan dinilai sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya atau pasar, namun biaya yang paling banyak digunakan.

    6.  Biaya penelitian dan pengembangan dibebankan pada saat terjadinya.

     

4. CINA

Pada akhir tahun 1970-an, pemimpin cina mulai menggerakan ekonomi dari program terpusat gaya soviet menuju sistem yang berorientasi kepada pasar namun masih dala kondisi partai komunis. Pada 1993, kepemimpina cina menyetujui reformasi jangka panjang lagi yang dimaksudkan supaya memberikan fleksibelitas yang lebih pada institusi yang berorientasi pasar.

Karakteristik dasar akuntansi cina dimulai sejak pembentukan RRC pada tahun 1949 menerapkan sistem ekonomi terpusat, memperlihatkan prinsip dan pola marxis meniru sistem kesatuan soviet. Pelaporan keuangan terjadwal dan lengkap, fitur utamanya adalah orientasi pengaturan dana dimana dana berarti properti, barang dan material yang digunakan dalam produksi. Pelaporan keuangan ditekankan adanya neraca, yang memfleksikan sumber daya dan kebijakan pemerintah.

Perekonomian Cina saat ini paling tepat disebut sebagai perekonomian campuran, di mana negara mengendalikan komoditas dan industri yang strategis, sementara industry lain serta sector komersial dan swasta, diatur oleh sistem yang berorientasi kepada pasar.

Regulasi & Penegakan Hukum Pelaporan Keuangan Pengukuran Akuntansi
The state Council/Dewan Pemerintahan mengeluarkan aturan pelaporan dan akuntansi keuangan perusahaan (Financial Accounting and Reporting Rules for Enterprises-FARR). Semua peraturan ini focus pada pembukuan, persiapan laporan keuangan, praktik pelaporan, dan akuntansi keuangan lainnya dan berbagi hal tentang pelaporan. FARR diterapkan bagi semua perusahaan besar sampai perusahaan kecil yang tidak mendapatkan dana dari pihak luar. Dewan keuangan, diawasi oleh dewan pemerintah, merumuskan standar akuntansi dan proses audit

 

Perusahaan Cina harus melaporkan hal-hal berikut:

1. Neraca

2.  Laporan laba rugi

3.   Laporan arus kas

4.  Laporan perubahan ekuitas

5. Catatan

 

 

 1. Metode akuisisi (pembelian) digunakan untuk mencatat penggabungan usaha.

2. Goodwill harus dihapusbukukan selama tidak lebih dari 10 tahun.

3. Konsolidasi proporsional digunakan untuk usaha patungan.

4. Akun – akun anak perusahaan dikonsolidasikan apabila kepemilikan melebihi 50% dan atau terdapat kekuatan untuk mengendalikan.

5. Biaya historis merupakan dasar untuk menilai aktiva berwujud, revaluasi aktiva tidak diperkenankan.

6. Aktiva berwujud didepresiasikan selama perkiraan masa manfaat, umumnya sengan metode garis lurus.

7. Metode depresiasi dipercepat dan unit produksi juga diperbolehkan.

8. Persediaan dinilai sebesar yang lebih rendah anatara biaya perolehan atau nilai pasar dan metode FIFO, LIFO dan rata – rata tertimbang merupakan yang diperbolehkan.

9. Aktiva tidak berwujud yang dibeli juga dicatat berdasarkan harga perolehannya dan diamortisasi selama masa manfaat.

10. Aktiva tidak berwujud juga dicatat berdasarkan biaya dan diamortisasi selama tidak lebih dari 10 tahun.

11.Perusahaan yang memperoleh hak untuk menggunakan tanah dan hak property industrial menyajikannya sebagai aktiva tidak berwujud.

12. Penelitian dan pengembangan boleh dikapitalisasikan jika terkait dengan proyek – proyek yang telah berhasil diselesaikan dan mampu menghasilkan pendapatan dimasa yang akan datang.

 

  1. INDIA

Sumber utama standar Akuntansi Keuangan di India adalah undang-undang perusahaan dan profesi akuntansi. Th 1949 dibentuk Institute of Chartered Accountans of India, yang bertanggung jawab mengambangkan standar akuntansi keuangan India. Th 2006, pemerintah mengumumkan untuk memperkenalkan peraturan baru, yaitu IFRS, dan institusi akuntansi menanggapi

 

Regulasi & Penegakan Hukum Pelaporan Keuangan Pengukuran Akuntansi
Pengaruh bangsa Inggris meluas pada akuntansi: Pelaporan keuangan ditujukan pada saat presentasi wajar dan ada profesi akuntansi independen yang mengatur standar akuntansi dan proses audit. Dua sumber utama standar akuntansi keuangan di India adalah lembaga hukun dan profesi akuntansi Perusahaan India harus melaporkan hal-hal berikut:

1. Neraca dua tahun

2. Laporan laba rugi

3. Laporan arus kas

4. Kebijakan akuntansi

5. Catatan

 

 1. Penggabungan

2. Untuk penggabungan usaha tidak ada standar akuntansinya, tetapi sebagian besar menggunakan metode pembelian, yang disebut dengan amalgamation

3. Goodwill

4. Dikapitalisasi, diamortisasi dan diuji impairmentnya (pengurangannya).

5. Penilaian asset tetap memakai nilai wajar dan harga perolehan, sedangkan asset tidak berwujud diamortisasi lebih dari 10 tahun

6. Biaya persediaan dihitung yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai yang dapat direalisasi, FIFO, dan rata-rata

7. Sewa pembiayaan dikapitalisasi dalam nilai lancar pasar dan didepresiasi terhadap masa penggunaan sewa

8. Sewa operasional dicatat sebagai biaya dengan metode garis lurus

 

 

Sumber :

http://lukmannurr.blogspot.co.id/2015/04/sistem-akuntansi-keuangan-negara-eropa.html

http://anggapriyambada99.blogspot.co.id/2015/04/sistem-akuntansi-keuangan-di-negara.html

Frederick D. S. Choi dan Gary K. Meek. Akuntansi Internasional. Buku 1 Edisi 6. Tahun 2010: Salemba Empat.

Marshall B. Romey dan Paul John Steibart. Sistem Informasi Akuntansu. Edisi 13. Tahun 2016: Salemba Empat

https://muhammadsyidiq.wordpress.com/2016/03/22/akuntansi-internasional-bab-iii-akuntansi-komparatif-i-dan-ii-eropa-dan-amerika-asia

https://nitasumanti.wordpress.com/2013/06/04/akuntansi-komparatif-1-2

https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_akuntansi

https://antonhartokencono.wordpress.com/2014/06/10/sistem-akuntansi-negara-perancis/

http://pgsdberbagi.blogspot.co.id/2014/01/penelitian-komparatif.html

http://fauziahnisa.blogspot.co.id/2014/06/tugas-akuntansi-internasional.html

http://verawatiblog.blogspot.co.id/2012/03/akuntansi-komparatif-2.html

http://diah17.blogspot.co.id/2015/03/bab-3-akuntansi-komparatif-eropa.html

http://silvana-isyil.blogspot.co.id/2013/04/standar-akuntansi-inggris.html

http://adipbalowo.blogspot.co.id/2016/03/sistem-akuntansi-keuangan-negara.html

 

TRANSLASI MATA UANG ASING

Tinggalkan komentar

4EB06

Dede Siti Rohmah (22213111)

Laila Nurrahmawati  (24213912)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Translasi mata uang asing berbeda dengan konversi mata uang asing. Translasi hanyalah perubahan satuan unit moneter, seperti halnya sebuah neraca yang dinyatakan dalam pound Inggris disajikan ulang kedalam nilai ekuivalen dollar AS. Tidak ada pertukaran fisik yang terjadi, dan tidak ada transaksi terkait yang terjadi seperti bila dilakukan konversi. Terkadang sulit dibedakan antara konversi dan translasi oleh karena itu, penting untuk mengetahui teorinya agar dapat membedakan dalam praktinya. Perusahaan di Indonesia tidak hanya melakukan transaksi dengan perusahaan lokal akan tetapi juga melakukan transaksi internasional bahkan ada yang membuka cabang di negara lain ataupun melakukan merger dengan perusahaan luar negeri. Sehingga diperlukan pengetahuan mendalam mengenai translasi dan konversi. Karna masalah diatas sehingga penulis memilih tertarik untuk menyaj,ikan materi terkait dengan translasi mata uang asing.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan pada latar belakang masalah, maka penulis merumuskannya sebagai berikut :

  1. Apa alasan translasi mata uang asing ?
  2. Bagaimana latar belakang dan terminologi mata uang asing?
  3. Bagaimana efek laporan keuangan terhadap kurs alternatif translasi mata uang asing?
  4. Apa yang dimaksud dengan translasi mata uang asing ?
  5. Bagaimana perkembangan akuntansi translasi mata uang asing ?

1.3 Tujuan Penulisan

  1. Untuk mengetahui alasan translasi mata uang asing ?
  2. Untuk mengetahui latar belakang dan terminologi mata uang asing?
  3. Untuk mengetahui efek laporan keuangan terhadap kurs alternatif translasi mata uang asing?
  4. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan translasi mata uang asing ?
  5. Untuk mengetahui perkembangan akuntansi translasi mata uang asing ?

BAB II

PEMBAHASAN 

2.1 Alasan Melakukan Translasi

Perusahaan dengan kegiatan operasional luar negeri yang signifikan mempersiapkan laporan keuangan konsolidasi yang memungkinkan para pembaca laporan untuk mendapatkan pemahaman yang holistic atas operasi perusahaan, baik domestic maupun luar negeri. Untuk mencapai hal ini, laporan keuangan anak perusahaan luar negeri yang berdominasi dalam mata uang asing disajikan ulang dengan mata uang pelaporan induk perusahaan. Proses pelaporan informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya disebut sebagai translasi.

Kurs nilai tukar variable, yang digabungkan dengan berbagai macam metode translasi yang dapat digunakan dan perbedaan perlakuan atas keuntungan dan kerugian translasi, membuat perbandingan hasil keuangan satu perusahaan dengan perusahaan lain, atau perbandingan hasil suatu perusahaan, yang sama dari satu period ke periode lain sulit dilakukan.

Terdapat tiga alasan tambahan dilakukannya translasi mata uang asing yaitu :

  1. Mencatat translasi mata uang asing
  2. Memperhitungkan efeknya perusahaan terhadap translasi mata uang asing
  3. Berkomunikasi dengan peminat saham asing

Seperti halnya dengan konsolidasi, transaksi dalam mata uang asing, seperti pembelian barang dagang dari China oleh sebuah importer dari Kanada, harus ditranslasikan karena laporan keuangan tidak dapat disusun dari akun-akun yang dinyatakan dalam lebih dari satu mata uang. Untuk keperluan akuntansi, suatu aktiva dan kewajiban mata uang asing dikatakan menghadapi risiko mata uang jika suatu perubahan kurs nilai tukar mata uang menyebabkan mata uang induk perusahaan (pelaporan) juga berubah. Pengukuran risiko ini akan berbeda-beda tergantung dari metode translasi yang dipilih untuk digunakan oleh perusahaan.

2.2 Latar Belakang Dan Terminologi

Translasi mata uang asing tidak sama dengan konversi, yaitu translasi mata uang secara fisik. Translasi mata uang asing merupakan translasi sederhana dalam ekspresi moneter,seperti halnya sebuah neraca yang dinyatakan dalam pound Inggris disajikan ulang ke dalam nilai ekuivalen dolar AS. Mata uang pada perdagangan negara-negara utama dibeli atau dijual pada pasar global. Peserta pasar termasuk bank dan perantara keuangan lainnya, perusahaan bisnis, individu, dan pedagang internasional dihubungkan oleh jaringan komunikasi modern. Tidak ada pertukaran fisik yang terjadi, dan tidak ada transaksi terkait yang terjadi seperti bila dilakukan konversi.

Transaksi mata uang asing terjadi pada pasar spot, forward atau swap. Mata uang yang dibeli atau dijual pada spot umumnya harus dikirimkan secepatnya yaitu dalam waktu 2 hari kerja.

  1. Kurs pada pasar spot dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk perbedaan tingkat inflasi antar Negara, perbedaan suku bunga nasional dan ekspektasi terhadap nilai tukar di masa yang akan datang.
  2. Transaksi pada pasar forward adalah perjanjian untuk melakukan pertukaran suatu mata uang dengan jumlah tertentu ke dalam mata uang lain pada suatu tanggal di masa depan. Kuotasi pada pasar forward dinyatakan dengan diskonto atau premium dari kurs spot.

Premi Forward (potongan) = Kurs Forward- Kurs Spot/Kurs Spot x 12/n

Ket : n = Jumlah bulan dalam kontrak pasar forward

3. Transaksi swap melibatkan pembelian spot dan penjualan forward atau penjualan spot atau pembelian forward, atas suatu mata uang secara bersamaan. Investor sering memanfaatkan transaksi swap untuk mengambil keuntungan dari tingkat suku bunga yang lebih tinggi di sutu Negara asing, sembari dalam kesempatan yang sama melindungi diri terhadap pergerakan yang tidak menguntungkan dari kurs nilai valuta asing.

Jika kurs nilai tukar relative stabil, translasi mata uang tidak akan lebih sukar dari proses translasi satuan rinci atau kaki menjadi ekuivalennya dalam unit metric. Namun demikian, kurs nilai tukar jarang sekali stabil. Mata uang Negara –negara industry maju menemukan nilainya secar bebas dalam pasar mata uang. Nilai tukar yang berfluktuasi sering khusus terjadi di Eropa Timur, Amerika Latin, dan beberapa Negara di Asia. Fluktuasi mata uang meningkatkan jumlah nilai tukar translasi yang dapat digunakan dalam proses translasi dan menimbulkan keuntungan dan kerugian mata uang asing.

2.3 Efek Laporan Keuangan Terhadap Kurs Alternatif Translasi Mata Uang Asing

Tiga kurs translasi berikut ini digunakan ketika melakukan translasi saldo dalam mata uang asing menjadi mata uang domestic, antara lain :

  1. Kurs sekarangadalah kurs nilai tukar pada saat tanggal laporan keuangan.
  2. Kurs historisadalah kurs nilai tukar pada saat suatu aktiva dalam mata uang asing pertama kali diperoleh atau ketika suatu kewajiban dalam mata uang asing pertama kali terjadi.
  3. Kurs rata-ratayaitu rata-rata sederhana atau tertimbang dari kurs nilai tukar kini atau kurs nilai tukar historis.

Pengaruh penggunaan kurs nilai tukar historis dibandingkan dengan kurs nilai tukar kini terhadap laporan keuangan ketika digunakan sebagai koefisien translasi mata uang asing. Kurs nilai tukar historis umumnya mempertahankan biaya awal ekuivalen dengan suatu pos dalam mata uang asing dalam laporan berdenominasi mata uang domestik.

Terdapat dua tipe penyesuaian transaksi, antara lain :

  1. Gains and losses settled transactions ( keuntungan dan kerugian pada transaksi labil), muncul walaupun nilai tukar pada pembukuan transaksi awal berbeda dengan tingkat pada pencapaian.
  2. Gains or losses unsettled transaction (keuntungan dan kerugian pada transaksi tidak stabil), muncul saat laporan keuangan dipersiapkan sebelum transaksi disetujui.

2.4 Translasi Mata Uang Asing

Translasi mata uang asing adalah proses pelaporan informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya.Translasi mata uang asing dilakukan untuk mempersiapkan laporan keuangan gabungan yang memberikan laporan pada pembaca informasi mengenai operasional perusahaan secara global, dengan memperhitungkan laporan keuangan mata uang asing dari anak perusahaan terhadap mata uang asing induk perusahaan.Perusahaan yang beroperasi secara internasioanal menggunakan berbagai metode untuk menunjukkan aset, utang, pendapatan, dan beban yang dinyatakan dalam mata uang asing menjadi mata uang domestic.

Metode translasi ini dapat dikualifikasikan menjadi dua jenis : metode yang menggunakan kurs tunggal untuk menyajikan ulang saldo dalam mata uang asing ke dalam nilai ekuivalen dalam mata uang domestic dan metode menggunakan berbagai macam kurs.

  1. Metode Nilai Tukar tunggal

Metode nilai tukar tunggal , yang diketahui juga sebagai metode kurs saat ini, telah lama populer di EropaMetode ini mengaplikasikan nilai tukar tunggal, harga penutupan atau harga saat itu, terhadap semua saham dan utang asing. Pada metode ini, laporan keuangan operasional asing memiliki laporan domisili tersendiri.

  1. Metode Nilai Tukar Ganda

Metode nilai tukar ganda mengombinasikan kurs saat ini dan kurs historis dalam proses translasi mata uang asingnya

      1. Metode Current-Noncurrent

aktiva lancar dan kewajiban lancar anak perusahaan luar negeri ditranslasikan ke dalam mata uang pelaporan induk prusahaannya berdasarkan kurs sekarang. Aktiva dan kewajiban tidak lancar ditranslasikan berdasarkan kurs historis. Pos-pos laba rugi ( kecuali penyusutan) ditranslasikan sebesar kurs rata-rata yang berlaku. Beban depresiasi dan amortisasi ditranslasikan sebesar kurs historis yang tercatat saat aktiva tersebut diperoleh. Metode ini tidak mempertimbangkan unsur ekonomis.

    2. Metode Moneter-Nonmoneter

Metode ini menggunakan skema klasifikasi neraca untuk menentukan nilai tukar mata uang asing yang sesuai. Aset dan kewajiban moneter ditranslasikan dalam kurs saat ini. Item non moneter ditranslasikan dalam kurs historis.

    3. Metode Kurs Sementara

Dengan metode ini, translasi mata uang asing tidak mengubah sifat sebuah item yang dihitung, hal tersebut hanya mengubah unit perhitungan saja. Pada metode ini, item moneter seperti kas, piutang, dan utang ditranslasikan dalam kurs saat itu Item nonmoneter ditranslasikan pada kurs yang menjaga dasar perhitungan awal. Metode ini memberikan banyak keuntungan dan kerugian

Keuntungan dan Kerugian Translasi Mata Uang Asing

Secara internasional, perlakuan akuntansi terhadap penyesuaian tersebut sama banyaknya dengan prosedur translasi mata uang asing. Pendekatan akuntansi untuk penyesuaian translasi mta uang asing mulai dari penangguhan hingga tidak ada penangguan dengan pendekatan hybrid pada keduanya yaitu :

  1. Penangguhan
  2. Penangguhan dan Amortisasi
  3. Penangguhan sebagian
  4. Tidak ada penangguhan

2.5 Pengembangan Akuntansi Translasi Mata Uang Asing

Praktik akuntansi mata uang asing telah berkembang seiring waktu dalam respons terhadap meningkatnya kompleksitas operasional multinasional dan perubahan dalam sistem moneter internasional

  1. Pra-1965

Sebelum 1965 praktik translasi mata uang asing pada banyak perusahaan AS dipandu oleh Bab 12 Accounting Research Bulletin No.43. Pernyataan tersebut mengadvokasi metode current-noncurrent. Keuntungan dan kerugian transaksi ditambahkan secara langsung terhadap pendapatan. Keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing dimasukkan ke dalam keuntungan selama periode yang ada. Kerugiannya diakui dalam pendapatan lancar.

  1. 1965-1975

ARB No.43 memperoleh beberapa pengecualian khusus dalam metode current-noncurrent. Dalam keadaan khusus persediaan dapat ditranslasikan dengan kurs historis. Lebih jauh, translasi mata uang asing seluruh pembayaran dan penerimaan mata uang asing pada kurs saat ini tersebut diperbolehkan setelah accounting principles board opinion No.6 dikeluarkan pada tahun 1965. Perusahaan tersebut memberikan pilihan translasi mata uang asing lain bagi perusahaan dalam ARB No.43

  1. 1975-1981

Untuk mengakhiri perbedaan metode pada standar translasi mata uang asing sebelumnya, Financial acccounting Standards board (FASB) mengeluarkan FAS No.8 pada tahun 1975. Pernyataan ini secara segnifikan mengubah praktik perusahaan asing AS dalam memasukkan GAAP AS dengan menerima metode translasi mata uang asing kurs sementaraFAS No. 8 ternyata kontroversial. Sementara beberapa menghargai usulan yang teoritis, banyak yang tidak menyetujui atas ditorsi yang ditimbulkan dalam pendapatan perusahaan.

  1. 1981-sekarang

Pada bulan mei 1978, FASB mengundang komentar masyarakat tentang 12 keputusan pertamanya. FASB mempertimbangkan FAS No.8 dan setelah beragam public meeting dan dua penjelasan berkas, akhirnya mengeluarkan statement of Financial Accounting Standards No.52 pada tahun 1981.

BAB III

KESIMPULAN

Perusahaan dengan kegiatan operasional luar negeri yang signifikan mempersiapkan laporan keuangan konsolidasi yang memungkinkan para pembaca laporan untuk mendapatkan pemahaman yang holistic atas operasi perusahaan, baik domestic maupun luar negeri. Untuk mencapai hal ini, laporan keuangan anak perusahaan luar negeri yang berdominasi dalam mata uang asing disajikan ulang dengan mata uang pelaporan induk perusahaan. Proses pelaporan informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya disebut sebagai translasi. Banyak permasalahan yang berhubungan dengan tranlasi mata uang asing muncul dari fakta bahwa nilai relatif mata uang asing hampir tidak pernah stabil. Tingkat variabilitas nilai tukar dikombinasikan dengan perbedaan antara metode tranlasi mata uang asing dan penanganan terhadap tranlasi mata uang asing keuntungan dan kerugian, semakin mempersulit untuk  dapat membandingkan hasil suatu  perusahaan dengan perusahaan lainnya. Ataupun perbandingan dalam satu perusahaan dari periode satu dengan periode lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

http://akbarmuhammadakbar.blogspot.co.id/2016/04/translasi-mata-uang-asing.html

http://kartikaratnas.blogspot.co.id/2016/04/akuntansi-internasional-bab-6-translasi.html

http://infinitelyworld.blogspot.co.id/2015/05/akuntansi-internasional-translasi-mata.html
https://fahrunisa10.wordpress.com/2016/04/23/bab-5-translasi-mata-uang-asing-i-ii/

http://sukman21.blogspot.co.id/2015/05/makalah-translasi-mata-uang.html

Frederick D.S. Choi, dan Gary K. Meek, International Accounting, Jakarta: Salemba Empat, 2005

 

Pemrosesan File Dan Konsep Manajemen Data Serta Desain Sistem Terinci

Tinggalkan komentar

Pemrosesan File Dan Konsep Manajemen Data Serta Desain Sistem Terinci

MAKALAH

Diajukan Guna untuk memenuhi Tugas Analisis Perancangan Sistem Akuntansi

Disusun Oleh : 4EB06

        Asma Navilah                       21213441

         Ayu Khusnul Khotimah      21213543

         Dede Siti Rohmah               22213111

          Fauziah                                  23213331

          Laila Nurrahmawati           24213912

          Nadya Destiyanti Putri      26213293

logo-gundar

PTA 2016/2017

Fakultas Ekonomi

Universitas Gunadarma

  1. Definisi Teknologi

Beberapa pengertian teknologi telah diberikan antara lain oleh David L. GOETCH : people tools, to solve problems or to extend their capabilities. Dengan demikian, teknologi dapat dapat dipahami sebagai “upaya “ untuk mendapatkan suatu “produk” yang dilakukan oleh manusia dengan memanfaatkan peralatan (tools), proses dan sumber daya (resource). Dari definisi diatas, ada tiga entitas yang terkandung dalam teknologi, yaitu keterampilan (skill), logika berfikir (algoritma) dan perangkat keras (hardware)  (Simarmata, 2006:2).

  1. Evolusi Teknologi Database

Teknologi database berkembang sejalan dengan perkembangan perangkat keras dan perangkat lunak. Pembuatan jaringan dan teknologi komunikasi mengubah skala ekonomi pembuatan database. Periode Kejadian Teknik database yang berkaitan 1960-an Lingkungan mainframe Sistem manajemen database Layanan informasi on-line Sistem file Manajemen database Manajemen teks 1970-an Expert systems Pemrograman berorientasi- obyek Inferensi dan deduksi Inheritensi dan abstraksi 1980-an Sistem hiperteks Asosiasi 1990-an Sistem database intelijen Kombinasi teknik- teknik Pengembangan dalam teknologi untuk melakukan masukan data ke komputer secara umum berperan dalam perkembangan database secara pesat.

2.1 Field, Unsur Data, Atribut, dan Elemen- Elemen

Istilah- istilah field, unsur data, atribut, dan elemen digunakan secara bergantian untuk menyebutkan blok data terkecil yang disimpan dan digunakan dalam sistem informasi. Field dapat terdiri atas karakter tunggal atau nomor tunggal, atau dapat terdiri dari beberapa karakter atau nomor.

Contoh- contoh field adalah :

  1. Nama pelanggan
  2. Nomor tunjangan sosial karyawan
  3. Nomor pesanan pembelian

Field biasanya secara logis berkaitan dengan field lainnya; pengelompokan logis atas field disebut catatan (record). Catatan merupakan kelompok unsure-unsur data yang memuat beberapa entitas seperti ; Karyawan, Pelanggan, Pemasok, Faktur, dll.

2.2 Okurensi Data

Struktur catatan memiliki okurensi (occurences), yang juga disebut instances. Okurensi catatan adalah himpunan spesifik nilai- nilai data untuk catatan.

2.3 Panjang Catatan- Tetap dan variable

Catatan dalam file dapat memiliki panjang yang tetap atau variabel. Dalam catatan dengan panjang- tetap, baik jumlah field maupun panjang (ukuran karakter) setiap field adalah tetap. Sebagian besar catatan yang disimpan dalam direct access storage devices (DASDs) adalah catatan panjang- tetap. Catatan dengan panjang- variable, lebar field dapat disesuaikan untuk setiap okurensi data. Catatan penjejak adalah perluasan dari catatan master,. Catatan penjejak terpisah dari catatan master dan hanya ditulis sesuai kebutuhan. Dengan menggunakan file piutang dagang akun terbuka, sebagai contoh, catatan master memuat informasi yang umum bagi seluruh akun dan jumlah faktur yang memadai bagi sebagian besar akun, dimana catatan penjejak memuat lebih banyak faktur. Catatan master harus memiliki jumlah yang sama dengan catatan penjejak yang berkaitan sesuai kebutuhan. Catatan penjejak harus segera dituliskan setelah catatan master yang berkaitan.

Kelompok berulang adalah kelompok field yang berhubungan yang diulang dalam catatan dengan panjang variabel. Dalam diagram pohon 11.3 PART tampak sebagai Induk dari PEMASOK dan LOKASI karena setiap kemunculan PART akan menimbulkan lebih dari satu pemasok atau lokasi. Secara umum, elemen tingkat tertinggi dalam diagram pohon adalh induk; elemen dengan tingkatan lebih rendah yang tampak pada diagram pohon yanng berkaitan dengan (atau bagian dari induk disebut anak.D. Kunci catatan dan Urutan FileKunci atau kunci catatan merupakan unsur data atau kombinasi unsusr data yang secara unik mengidentifikasi catatan tertentu dalam file. Istilah order random relatif berkaitan dengan field dimana file tidak disortir.

  1. Sistem Manajemen Database dan Arsitektur

3.1 Pengertian Sistem  Manajemen Database

Manajemen database adalah suatu program yang berfungsi untuk pendefinisian database, menyimpan data sebagai pendukung dari penggunaan bahasa permintaan data (DQL), membuat laporan dan membuat tampilan proses pemasukan data. Dapat disimpulkan bahwa system manajemen database merupakan sebuah kegiatan pengendalian terhadap penerapan program aplikasi, database dan system manajemen database (DBMS).

3.2 Fungsi System Manajemen Database

Sistem Manajemen Database yang baik harus dapat menjalankan seluruh fungsinya secara optimal menurut Mardi (2011:138) adalah sebagai berikut :

  1. Database manajemen sistem mampu mengolah pendefinisian data secara detail.
  2. Database manajemen sistem dapat menangani permintaan dari pemakai untuk mengakses data secara langsung melalui persetujuan.
  3. Database manajemen sistem dapat memeriksa keamanan dan integritas data yang didefinisikan dalam administrator database (DBA).
  4. Database manajemen sistem dapat menangani kegagalan pengaksesan database yang disebabkan oleh kesalahan sistem, keruskan disk dan lainnya.
  5. Database manajemen sistem mampu menyediakan kamus data .
  6. Database manajemen sistem mampu menangani unjuk kerja dari semua fungsi seefisien mungkin.

3.3 Tujuan sistem manajemen Database

Tujuan sistem manajemen Database yaitu : menyediakan tempat penyimpanan data massal untuk data yang relevan, memudahkan pengaksesan data untuk pemakai, memberikan respon cepat atas permintaan data dari pemakai, memungkinkan pengembangan sistem database secara fleksibel, melindungi data dari kerusakan fisik, dan dapat dimanfaatkan pemakai siapapun juga, tergantung otorisasi yang dimiliki (Mardi, 2011:137).

3.4 Arsitektur Database

Terdapat 3 tingkatan arsitektur yang relevan dengan database dan manajemen database : arsitektur tingkat konseptual, arsitektur tingkat logis, dan arsitektur tingkat fisik.

  1. Arsitektur Database Tingkat Konseptual

Database merupakan kumpulan beragam elemen informasi yang akan digunakan untuk tujuan-tujuan yang telah dipilih. Contohnya adalah database pesanan untuk penjualan di mana database tersebut tersebut harus didefinisikan pada tingkat konseptual dalam konteks informasi yang dicakupnya yaitu transaksi-transaksi penjualan,penerimaan kas dan informasi pelanggan. Untuk mengimplementasikan database yang didefinisikan pada tingkat konseptual, harus ditetapkan file dan catata-catatan spesifik. Selain itu, akan bermanfaat apabila menspesifikasikan cara-cara dimana catatan dan fiield-field data akan dikaji ulang dan dilaporkan. Contohnya adalah menyajikan dalam layar monitor mengenai latar belakang pelanggan dengan order-order yang belum diselesaiakan. Sehingga diperlukan catatan-ctatan dan field-field dalam database distrukturkan dan diorganisasikan dalam pola logis. Sehingga akan sangat membantu pembentukan struktur data logis.

Model data entity relationship (ER) merupakan salah satu pendekatan yang populer.Model ER secara sederhana menggambarkan hubungan antara segmen-segmen yang ada. Model konseptual lainnya yang bisa digunakan yaitu teknik pemodelan berorientasi objek (OMT), yang pada awalnya dikembangkan untuk pemograman berorientasi tujuan dan diadaptasi untuk pemodelan data oleh Blaha, Premerlani, dan Rumbaugh. Pekerjaan ini dilakukan dengan mengamati kompenen-kompenen dalam sistem yang sedang dibuat modelnya sebagai kelas-kelas objek. Dalam metode ini kelas objek adalah sebuah segmen dansebuah objek adalah sebuah kejadian tertentu. Dan OMT menentukan hubungan antar segmen. Hal yang paling mendasar dalam buhungan ini disebut pewarisan. Hubungan Pewarisan diciptakan ketika sebuah kelas objek dibagi ke dalam subkelas. Sebagai contoh, sebuah kelas umum atau orangtua dapat berupa perlengkapan pabrik yang memiliki subkelas seperti perkakas, mesin berat, perlengkapan reparasi, dan sebagainya yang digambarkan berikut ini:

PLANT_EQUIPMENT  (ACCOUNT_NO,  COST,  DEPRECIATION)

Subkelasnya ialah sebagai berikut;

HEAVY_EQUIPMENT  (ACCOUNT_NO,  COST,  DEPRECIATION,  MAINTENANCE_FREQ, DATE_PURCHASED)

dan

HAND_TOOLS  (ACCOUNT_NO,  COST,  DEPRECIATION,  USAGE).

Secara umum, subkelas memiliki seluruh atribut dari kelas orang tuanya ditambah dengan dengan atribut mereka sendiri.

  1. Arsitektur Database Tingkat Logika

Pada bagian ini terdapat 3 jenis struktur data logis dapat digunakan mencapai tujuan yaitu: hierarkis, jaringan, relasional. Tugas utama yang dihadapi analis dalanm merancang database adalah mengidentifikasi dan merancang hubungan sistematis antar segmen. Database harus distrukturkan sehingga mampu memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pemakai untuk membuat keputusan yang efektif menurut (Mardi, 2011:135).

  1. Struktur pohon atau hierarkis

Struktur ini dibentuk dari sejumlah file berupa rangkaian dan setiap rangkaian terdiri dari file induk dan file anak. Model hierarkis ini disebut juga sebagai struktur pohon, yaitu terdiri dari struktur akar dan daun. Didalam model ini dikenal dengan istilah orang tua dan anak, masing-masing berupa suatu simpul dan terdapat hubungan bahwa setiap anak hanya bisa memiliki satu orang tua sedangkan orang tua dapat memiliki sejumlah anak.

  1. Struktur Jaringan

Merupakan suatu database navigasi yang terdiri dari sejumlah instruksi untuk menghubungkan antara record dengan berbagai menuju record. Struktur ini dibuat untuk mengatasi masalah pada model hierarkis. Bentuknya menyerupai model hierarkis, tetapi tidak mengenal akar dan setiap anak bisa memiliki lebih dari satu orang tua.

  1. Struktur data relasional

Merupakan hubungan (relasi) antara atribut (elemen data) dengan record. Ketiga model tersebut bertujuan untuk menyajikan atribut-atribut melalui suatu pola yang dapat dimengerti oleh pemakai.

  1. Arsitektur Database Tingkat Fisik

Arsitektur database tingkat fisik berkaitan dengan teknik-teknik inplementasi dan isu-isu khusus yang berhubungan dengan metode-metode pengakasesan data. Tiga metode akses data terpenting tersebut adalah:

  1. File Sekuensial

Dalam file akses sekuensial, catatan-catatan hanya dapat di akses dalam sekuens yang telah di tentukan sebelumnya.organisasi file sekuensial bukan merupakan alat sortir data yang bermanfaat jika hanya terdapat sedikit saja catatan yang akan di akses dalam file yang memuat banyak catatan. File sekuensial bermanfaat dalam pemrosesan batch, secara normal mengakses seluruh catatan dalam file. Kesimpulannya, organisasi file sekuensial bermanfaat jika di butuhkan pemrosesan batch.

  1. File Terindeks

Setiap atribut dapat di ekstrak dari catatan dalam file utama dan di gunakan untuk membuat file baru yang bertujuan menyediakan indeks untuk file asli.File seperti itu di sebut file terindeks atau fileterinversi.File dikatakan terinversi secara penuh jika ada indeks untuk seluruh fieldnya.File sekuensial terindeks adalah file sekuensial yang tersimpan dalam DASD dan di indeks serta di sortir secara fisik dalam field yang sama.File-file tersebut umumnya berhubungan dengan file ISAM,dimana ISAM berlaku sebagai kontraksi metode akses sekuensial terindeks. Area utama (primer) merupakan bagian dari disk dimana catatan-catatan aktual di tulis.area tambahan merupakan bagian terpisah dari disk yang di lokasikan bagi file untuk memuat tambahan yang di buat, tanpa melakukan pemrosesan ekstensif terhadap file awal.

  1. File Sekuensial Terindek

File sekuensial terindek adalah file sekuensial tercepat dalam DASD dan diindeks serta disortir secara fisik dalam field yang sama. File-file tersebut umumnya berhubungan dengan file ISAM di mana ISAM akan berlaku sebagai kontraksi metode akses sekuensial terindek. Struktur file ISAM mencakup 3 area yang berbeda yaitu:

  1. Indeks
  2. Area Utama (Primer)
  3. Area tambahan (overflow area)
  4. File Akses Langsung

Metode yang berkaitan adalah dengan menyimpan alamat-alamat alat fisik sebagai suatu field dalam catatan file bersangkutan. Sebagian sistem akses langsung mengubah kunci ke alamat lokasi penyimpanan dengan menggunakan baik indek (tabel) atau tranformasi random. File terakses secara langsung memungkinkan catatan-catatan individual dapat di panggil secara cepat tanpa menggunakan indeks.Tranformasi random merupakan metode penyimpanan dan penempatan catatan dalam file akses langsung yang di gunakan secara luas.jadi istilah akses random sering kali di gunakan sebagai sinonim dari akses langsung.

  1. Desain Input, Output, dan Database secara terinci

4.1     Desain Input Terinci

  • Dokumen Dasar

Dokumen dasar (source document) merupakan formulir yang digunakan untuk menangkap (capture) data yang terjadi. Data yang sudah dicatat didokumen dasar kemudian dimasukkan sebagai input ke system informasi untuk diolah. Dokumen dasar sangat penting didalam arus data di system informasi. Dokumen dasar ini dapat membantu didalam penanganan arus data sebagai berikut :

  1. Dapat menunjukkan macam dari data yang harus dikumpulkan dan ditangkap.
  2. Data dapat dicatat dengan jelas, konsisten dan akurat.
  3. Dapat mendorong, lengkapnya data, disebabkan data yang dibutuhkan disebutkan satu persatu didalam dokumen dasarnya.
  4. Bertindak sebagai pendistribusian data, karena sejumlah tembusan dari formulir-formulir tersebut dapat diberikan kepada individu-individu atau departemen-departemen yang membutuhkannya.
  5. Dokumen dasar dapat membantu didalam pembuktian terjadinya suatu transaksi yang sah, sehingga dapat berguna untuk audit trial (pelacakan pemeriksaan).
  6. Dokumen dasar dapat digunakan sebagai cadangan atau pelindung (back up) dari file-file data dikomputer.

Untuk mencapai maksud tersebut, dokumen dasar harus dirancang dengan baik, berikut ini merupakan petunjuk-petunjuk didalam perancangan dokumen dasar yang baik, sebagai berikut ini :

  1. Kertas yang digunakan
  2. Ukuran dari dokumen dasar
  3. Warna yang akan digunakan
  4. Judul dokumen dasar
  5. Nomor dokumen dasar
  6. Nomor urut dokumen dasar
  7. Nomor dari jumlah halaman
  8. Spasi
  9. Pembagian area
  10. Caption
  11. Instruksi didalam dokumen dasar
  12. Jendela di amlpop
  13. Jumlah tembusan

Macam-macam caption yang dapat dipergunakan, sehingga pengisisan dapat lebih tepat.

BOX CAPTION

Merupakan caption yang dapat dicetak didalam suatu kotak dan data harus diisikan didalam kotak tersebut juga.

NAMA ALAMAT
TANGGAL MASUK GOLONGAN STATUS


YES / NO CHECK OF CAPTION

Menunjukkan dimana harus mengisikan ya dan dimana harus mengisikan tidak

Contoh :

        YA         TIDAK

  1. Menikah
  1. Umur di atas 17 tahun

HORIZONTAL CHECK OF CAPTION

Menunjukkan salah satu pilihan yang harus dipilih dengan disajikan secara mendatar.

PENDIDIKAN TERAKHIR

            SD       SMP     SMA     D3  S1 S2 S3

CHECK LIST CAPTION

Menunjukkan daftar pilihan yang dapat dipilih.

PEKERJAAN YANG SDUAH DILAKUKAN

Verifikasi data awal

Memasukkan data ke komputer

Mencetak data yang sudah dimasukkan

Verifikasi data yang sudah dimasukkan

Memproses data

BLOCKE SPACED CAPTION

Menunjukkan kotak-kotak ruang kosong yang harus diisi dengan data.

NOMOR FAKTUR  :

SCANNABEL FORM CAPTION

Caption yang menunjukkan tetmpat-tempat yang harus diisi pada formulir yang akan dibaca oleh alat scanner, misalnya OMR Reader.

 

  • Kode

Kode dapat digunakan untuk tujuan mengkalsifikasikan data, memasukkan dat kedalam computer dan unutk mengambil bermacam-macam informasi yang berhubungan dengannya. Kode dapat dibentuk dari kumpulan angka, huruf dan karakter-karakter khusus. Angka Merupakan symbol yang banyak digunakan pada system kode. Akan tetapi kode yang berbentuk angka lebih dari 6 digit akan sangat sulit untuk diingat. Kode Numerik (Numeric Code) menggunakan 10 macam kombinasi angka didalam kode. Kode alphabetik (alphabetic code) menggunakan 26 kombinasi huruf untuk kodenya, Kode Alpha numeric (alphanumeric code) merupakan kode yang menggunakan gabungan angka, huruf, dan karakter-karakter khusus. Meskipun kode numerik, alphabetik dan alphanumeric merupakan kode yang paling banyak digunakan didalam sistem informasi, tetapi kode yang lain juga mulai banyak digunakan, seperti misalnya kode batang (bar code).

  • Petunjuk pembuatan kode

Didalam merancang suatu kode harus diperhatikan beberapa hal, yaitu sebagai berikut :

  • Harus mudah diingat
  • Harus unik
  • Harus fleksibel
  • Harus efisien
  • Harus konsisten
  • Harus distandarisasi
  • Spasi dihindari
  • Hindari karakter yang mirip
  • Panjang kode harus sama
    • Tipe dari kode

Ada bebapa macam tipe dari kode yang dapat digunakan didalam sistem informasi, masing-masing tipe dari kode tersebut mempunyai kebaikan dan kelemahannya tersendiri. Dalam praktek tipe-tipe kode yang ada dapat dikombinasikan.

  • Kode Mnemonik (mnemonik Code) di gunakan untuk tujuan supaya mudah diingat, dibuat dengan dasar singkatan atau mengambil sebagian karakter dari item yang mewakili.
  • Kode Urut (sequentional code) disebut juga dengan kode seri (serial code) merupakan kode yang nilai urut antara yang satu kode dengan kode berikutnya.
  • Kode Blok (block code) mengklasifikasikan item kedalam kelompok blok tertentu yang mencerminkan suatu klasifikasi tertent atas dasar pemakaian maksimum yang diharapkan.
  • Kode Group (group code) merupakan kode yang berdasrkan field-field dan tiap-tiap field kode mempunyai arti.
  • Kode Desimal (desimal code) mengklasifikasikan kode atas dasar 10 unit angka desimal dimulai dari angka 0 sampai dengan angka 9 atau dari 00 sampai dengan angka 99 tergantung dari banyak kelompok.

Contoh :

00,     AKTIVA LANCAR

00100            Kas

00200            Piutang Dagang

00300            Persediaan Produk Selesai

00310            Persediaan Produk Dalam Proses

00320            Persediaan Bahan Baku

00400            Biaya Dibayar Dimuka

  • DESAIN OUTPUT TERINCI

Pada tahap desain output secara umum, desain output ini hanya dimaksudkan untuk menentukan kebutuhan output system baru. Desain ouput terinci yang akan dibahas adalah unutk output berbentuk laporan dimedia kertas.

  • DESAIN DATABASE TERINCI

Di tahap  desain secara umum sebelumnya, desain database hanya dimaksudkan untuk mengidentifikasikan kebutuhan file-file database yang diperlukan oleh system informasi saja. Pada tahap desain terinci ini, desain database dimaksudkan untuk mendefinisikan isi atau struktur dari tiap-tiap file yang telah diidentifikasikan didesain secara umum.

Elemen-elemen data di suatu file database harus dapat digunakan untuk pembuatan suatu output. Demikin juga dengan input yang akan direkamkan di database, file-file database harus mempunyai elemen-elemen untuk menampung input yang dimasukkan. Dengan demikian isi atau struktur dari suatu file database tergantung dari arus data masuk dan arus data keluar kea tau dari file tersebut. Arus data dari suatu file database dapat dilihat pada diagram arus data (DAD) yang telah dibuat di desain model secara umum.

  1. Bentuk Laporan

   Bentuk laporan yang dihasilkan oleh system informasi yang paling banyak digunakan adalah dalam bentuk table dan bebrbentuk grafik atau bagan.

  1. Laporan berbentuk tabel

Berikut ini adalah macam-macam laporan yang berbentuk table yang menekankan kualitas isi serta kegunaannya.

NOTICE REPORT

Merupakan bentuk laporan yang memerlukan perhatian khusus.Laporan ini harus dibuat sesederhana mungkin, tetapi jelas, karena dimaksudkan agar permasalahan-permasalahan yang terjadi tampak dengan jelas sehingga dapat langsung ditangani. Contoh Notice Report sebagai berikut  :

  1. SEGAR BUGAR

LAPORAN PENJUALAN

MENURUT JENIS BARANG

BULAN DESEMBER 2008

Daerah Penjualan % Penurunan
Jakarta 10,00 %
Bogor 45,00 %
Depok 12,50 %

 

EQUIPOISED REPORT

Isi dari equipoised report adalah hal-hal yang bertentangan. Laporan ini biasanya digunakan untuk maksud perencanaan. Dengan disajikannya informasi yang berisi hal-hal betentangan, maka dapat disajikan sebagai dasar didalam pengambilan keputusan.

         Contoh dari equipoised report adalah sebagai berikut  :

  1. SEGAR BUGAR

 

LAPORAN PERENCANAAN MEMASUKI PASAR BARU

DAERAH KRAMAT JATI

UNTUK TAHUN FISKAL 2008

  KEADAAN PASAR
  BURUK BAIK
Penjualan Rp 1.000.000   Rp 1.000.000  
Harga Pokok Penjualan Rp 600.000 _ Rp 600.000 _
Laba Kotor Rp 400.000 Rp 400.000
           
Biaya Penjualan Rp 300.000   Rp 350.000  
Biaya Administrasi Rp 325.000 _ Rp 150.000 _
Laba (Rugi) Rp (25.000) Rp 200.000
             

 

 

 

 

 

 

VARIANCE REPORT

Macam laporan ini menunjukkan selisih (Variance) antara standar yang sudah ditetapkan dengan hasil kenyataannya atau sesungguhnya. Contoh dari variance report adalah sebagai berikut :

  1. SEGAR BUGAR

LAPORAN KINERJA DEPARTEMEN PEMBELIAN

BULAN MARET 2008

  1. SEGAR BUGAR

LAPORAN KINERJA DEPARTEMEN PEMBELIAN

BULAN MARET 2008

BARANG DIBELI UNIT DIBELI HARGA SESUNGGUHNYA HARGA STANDAR SELISIH HARGA TUTAL SELISIH
IBM PC XT 10 1.200.000 1.050.000 150.000 1.500.000 R
Monitor Colour 8 415.000 365.000 50.000 400.000 R
Hard Disk 512 MB 5 595.000 625.000 30.000 150.000 L
TOTAL 170.000 1.750.000 R

 

COMPARATIVE REPORT

Isi laporan ini adalah membandingkan antara satu hal dengan hal yang lainnya. Misalnya pada laporan laba/rugi atau neraca dapat membandingkan antara nilai-nilai elemen tahun berjalan dengan tahun-tahun sebelumnya. Contoh dari  Comparative Report adalah sebagai berikut :

  1. SEGAR BUGAR

NERACA

31 DESEMBER 2008

(DALAM RIBUAN RUPIAH)

AKTIVA 31-12-2007 31-12-2008 SELISIH
Aktiva Lancar 45.000 75.000 30.000 66,67 %
Aktiva Tetap 155.000 225.000 70.000 45,16 %
Total Aktiva 200.000 300.000 100.000 50,00 %
Passiva
Hutang Lancar 10.000 15.000 5.000 50,00 %
Hutang jangka Panjang 37.500 30.000 (7.500) (20,00)%
Modal Saham 130.000 200.000 70.000 53,85 %
Laba Ditahan 22.500 55.000 32.500 144,44 %
Total Pasiva 200.000 300.000 100.000 50,00 %
  1. Laporan Berbentuk Grafik
a. Bagan Batang

Laporan yang berbentuk grafik atau bagan dapat diklasifikasikan diantaranya sebagai bagian garis (line chart), bagan batang (bar chart) dan bagan pastel (pie chart).

b.Bagan Garis
c. Bagan Pastel

BAGAN BATANG

Nilai-nilai dalam bagan batang (bar chart) digambarkan dalam bentuk batang-batang vertical ataupun batang-batang horizontal. Kebaikan dari bagan batang adalah sebagai berikut :

  • Baik untuk perbandingan
  • Dapat menunjukkan nilai dengan tepat
  • Mudah dimengerti

Kelemahannya :

  • Terbatas hanya pada satu titik saja
  • Spasi dapat menyesatkan

BAGAN BARIS

Pada bagian baris (line chart), variasi dari data ditunjukkan dengan suatu garis atau kurva. Bagian garis mempunyai beberpa kebaikan, yaitu :

  • Dapat menunjukkan hubungan antara nilai dengan baik
  • Dapat menunjukkan beberapa titik
  • Tingkat kecepatannya dapat diatur sesuai dengan skalanya.
  • Mudah dimengerti

Kelemahannya :

  • Bila terlalu banyak garis atau kurva ( lebih dari 4 buah garis atau kurva), maka akan tampak rumit
  • Hanya terbatas pada 2 dimensi
  • Spasi dapat menyesatkan

BAGAN PASTEL

Bagan Pastel (Pie Chart) merupakan bagan yang berbentuk lingkaran menyerupai kue pastel (pie). Tiap-tiap potong dari pie dapat menunjukkan bagian dari data.

Kebaikan dari bagan pastel adalah sebagai berikut :

  • Baik untuk perbandingansebagian dari keseluruhannya
  • Mudah dimengerti

Kelemahannya :

  • Penggunaannya terbatas
  • Ketepatannya Kurang
  • Tidak dapat menunjukkan hubungan bebapa titik
  • Mudah dimengerti
  1. Pedoman Desain Laporan

Berikut ini adalah pedoman-pedoman di dalam pembuatan suatu laporan.

  1. Untuk laporan formal, sedapat mungkin dibagi menjadi tiga bagian utam, yaitu:
  2. Judul Laporan
  3. Tubuh Laporan
  4. Catatan Kaki laporan yang dapat berisi ringkasan, sub total atau grandtotal.
  5. Untuk laporan –laporan yang penting, gunakanlah kertas yang berkualitas baik, tidak mudah sobek serta tidak mudah kotor.
  6. Untuk tiap-tiap batas tepi laporan (Margin), sebaiknya diberi jarak 2 ½ cm, sehingga bila pinggir laporan tersobek tidak akan mengenai isi laporan
  7. Gunakanlah spasi baris yang cukup, sehingga laporan mudah dibaca
  8. Untuk hal-hal yang ingin ditonjolkan, dapat ditulis dengan huruf besar, tebal atau digasir-bawahi
  9. Gunakanlah bentuk huruf cetak yang jelas dan tidak menimbulkan serta hindari penggunaan font yang sulit untuk dimengerti
  10. Jika isi laporan menjelaskan suatu daftar urusan, gunakanlah tanda “.” atau “-“ . Bila urutannya penting dapat dipergunakan tanda 1,2,3 dan seterusnya dan sajikan dalam urutan yang terpenting
  11. Letakkan informasi yang mendetail dilampiran dan gunakanlah penumjuk yang mudah dipahami untuk menjelaskan kepada pemakai laporan letak dari informasi detail tersebut.
  12. Usahakan didalam laporan berisi keterangan- keterangan yang diperlukan yang mungkin akan ditanyakan oleh pemakai laporan bila keterangan-keterangan tersebut tidak ada.
  13. Laporan untuk tingkat manajemen yang lebih tingi, sebaiknya lebih tersaring dan untuk tingkat manajemen yang lebih rendah lebih terinci
  14. Laporan harus dibuat dan didistribusikan tepat pada waktunya
  15. Laporan harus sederhana tetapi jelas
  16. Laporan harus diungkapkan dalam bentuk dan bahasa yang mudah dimengerti dan dipahami oleh pemakai
  17. Isi laporan harus akurat
  18. Laporan bilamana mungkin harus distandardisasi. Bentuk-bentuk laporan yang selalu berubah akan menyebabkan kebingungan bagi mereka yang menggunakannya.
  19. Laporan harus berguna
  20. Biaya pembuatan laporan harus dipertimbangkan.
  1. Penjelasan data di kamus data ouput

Desain output terinci ini selain dimaksudkan untuk user, juga terutama akan digunakan programmer  didalam membuat program. Pprogrammer perlu diberi penjelasan yang lebih terinci lagi tentang isi dari output tersebut. Penjelasan data terinci ini dapat diperoleh dikamus data output. Kamus data output dibuat berdasarkan kamus data, arus data dan desain tata letak dibagian tata letak printer.

Daftar Pustaka :

http://maielvasundari.blogspot.co.id/2013/10/makalah-pemrosesan-file-dan-konsep_7.html

Mardi, 2011. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Penerbit Galia Indonesia

Simarmata, Janner. 2005.  Pengenalan Teknologi Komputer dan Informasi. Yogyakarta : Penerbit Andi.

Jogiyanto. HM, 2002. Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Yogyakarta : Penerbit Andi.

Widada.Staff.gunadarma.ac.id

Romney, Marshall B. dan Paul John Steinbart. 2015. Sistem Informasi Akuntansi, terjemahan Kikin Sakinah Nur Safira dan Novita Puspasari, Jakarta: Salemba Empat

Usaha Pakaian Anak-Anak

Tinggalkan komentar

Usaha Pakaian Anak-Anak

PROPOSAL

Diajukan guna  untuk memenuhi tugas Kewirausahaan

                                           Nama    : Dede Siti Rohmah 

                                           NPM      : 22213111

                                          Jurusan : Akuntansi

                                           Kelas      : 4EB06

logo-gundar

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

JAKARTA

2016

BAB I

PENDAHULUAN

    1. Latar Belakang

Di jaman yang sangat modern ini Fashion mengalami perubahan secara terus menerus melalui produk yang dihasilkan disainer maupun yang dipasarkan oleh para produsen. Fashion selalu mengacu pada mode pakaian yang sedang trend. Sehingga seorang wanita disebut fashionable atau modis apabila mampu mengenakan pakaian yang sedang menjadi mode. Mode itu sendiri diciptakan sesuai dengan tuntutan kebutuhan yang sedang berlaku dan dipasarkan dengan disain yang lebih baru. Seseorang yang sangat fashionable, secara tidak langsung mengkonstruksi dirinya sebagai seseorang dengan gaya hidup modern dan selalu mengikuti tren yang ada. Hal ini menunjukkan bahwa dalam dunia modern, gaya hidup membantu menentukan sikap dan nilai-nilai serta menunjukkan status social.

Usaha pakaian anak merupakan bisnis yang memiliki prospek yang sangat menguntungkan. Hal ini didasarkan pada semakin berkembangnya dan tingginya kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan anak yang berhubungan dengan fashion. Setiap orang tua pasti menginginkan buah hatinya bisa tampil cantik, lucu dan modis, terutama kaum wanita sangat perfect dalam memilih busana untuk anaknya. Maka akan membuat orang tua selalu berusaha memakaikan si kecil dengan pakaian yang rapih, trendi, dan pernak-pernik yang mendukung penampilan si kecil. Terkadang seorang ibu sangat sibuk dan bingung  mempadupadankan pakaian dengan aksesorisnya. Itulah sebabnya saya berinisiatif untuk membuka suatu usaha yang up to date dan mengerti akan kebutuhan masyarakat, dan juga saya melihat sebagai peluang untuk membuka usaha Denaylow Shop ini.

1.2 Profil Perusahaan

Perusahaan atau toko ini berkembang di bidang yang dimana pendapatannya didapat atau diperoleh dari hasil penjualan barang dagang. Produk yang saya jual adalah Pakaian Anak-Anak baik perempuan maupun laki-laki. Dengan aneka model yang lucu dan trendi yang diinginkan oleh para konsumen, mulai dari pakaian bayi sampai pernak perniknya.

  • Nama Perusahaan : Denaylow Shop
  • Nama Pemilik : Dede Siti Rohmah
  • Bidang Usaha        : Pakaian
  • Jenis Usaha            : Pakaian Anak- Anak
  • Waktu Operasional : Senin-Minggu pukul 07.00 – 17.00
  • Email :
  • Situs Web :
  • No Telephone :

1.3 Visi

  • Ingin memiliki beberapa Cabang
  • Menghasilkan Profit yang maksimal
  • Mengurangi Pengganguran

1.4 Misi

  • Menerapkan pelayanan yang baik dengan 3S (Sapa, Sopan dan senyum)
  • Jujur dan Tekun Dalam Mengelolah perusahaan atau toko
  • Berani dan bijaksana dalam mengambil keputusan
  • Pantang menyerah  atau putus asa

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Produk

Sebagaimana yang telah dijelaskan bahwa kami menjual barang dagang berupa pakaian anak, dimana produk yang kami jual memiliki kualitas yang baik dan dengan style yang menarik mulai dari yang lucu, trend sampai modis. Bahannya pun bervariasi mulai dari yang katun, sutra, sifon dll, karena barang yang kami jual berasal dari produsen-produsen ternama. Di jamin produk yang kami jual berkualitas sehingga tidak akan  mengecewakan konsumen, kami menyediakan berbagai ukuran S,M,L,XL Asia dan Europa.

2.2 Price / Harga

Pasar harganya pun bervariasi mulai dari Rp.45,000.00 s/d Rp. 200.000.00. Harga bisa berubah tergantung faktor harga di pasaran.

Faktor-Faktor yang mempengaruhi harga :

Harga Pasaran : Jika harga di pasaran naik maka harga barang yang kami jual akan naik dan jika harga dipasaran turun maka harganyapun ikut turun mengikuti harga di pasaran.

Kondisi Alam : Kondisi alam adalah hal sangat tidak dapat diduga-duga namun hal ini juga yang mempengaruhi kegiatan perekonomian.

Langkanya suatu barang : Jika Pakaian yang diinginkan konsumen langka maka harganya akan jauh lebih tinggi,dan sebaliknya jika barang yang diinginkan konsumen mudah maka harganya pun rendah.

2.3 Place/Tempat

Tempat berjualanya hanya dirumah atau di toko, dan dapat memesan lewat jejaring sosial seperti: Blackberry Messenger ,Whatsapp, Facebook dan Instagram.

2.4 Target Konsumen

Target konsumen kami adalah :

  • Pembeli individu
  • Orang Tua
  • Remaja

 2.5 Konsep Promosi

Promosi dilakukan dengan cara:

  • Penyebaran brosur ditempat umum.
  • Personal selling, memberi contoh baju hasil produksi kami kepada calon pelanggan.
  • Melakukan promosi lewat internet.
  • Memasang papan iklan di lokasi strategis lainnya.
  • Menggunakan strategi word of mounth.
  • Menambahkan logo atau slogan khusus pada produk

2.6 Analisis SWOT

Setiap kegiatan untuk memulai usaha, maka hal yang harus dilakukan dahulu adalah mengukur kemampuan usaha yang dimiliki terhadap lingkungan atau pesaing adalah analisis SWOT :

  • Strenght (kekuatan)
  • Produk dan bahannya berkualitas
  • Pakaian yang modis, lucu dan trend
  • Harga cukup terjangkau
  • Menjual produk untuk semua kebutuhandan perlengkapan anak.
  • Pelayanan yang ramah, cepat dan handal
  • Weakness (kelemahan)
  • Persaingan pasar yang cukup ketat
  • Jika keadaan cuaca sedang buruk akan menyebabkan permintaan menurun
  • Opportunity (peluang)
  • Bisnis yang menguntungkan
  • Peluang keuntungan modal kembali cukup besar
  • Bisnis yang mudah dan menarik
  • Tempatnya yang strategis
  • Trought (ancaman)
  • Adanya pesaing yang membuka usaha yang sama.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Suatu usaha akan berjalan baik apabila individu serius, tekun dalam melaksanakan atau mengelolah kegiatan usahanya dan memiliki pengendalian internal yang baik.

3.2 Saran

Belajarlah berwirausaha sejak dini  untuk bekal kehidupan berbisnis dimasa depan dan jadilah manusia yang mandiri dan bermanfaat bagi orang lain.

“Diagram HIPO dan IPO”

Tinggalkan komentar

Diagram HIPO dan IPO

MAKALAH

Diajukan guna untuk memenuhi tugas Analisis Perancangan Sistem Akuntansi

Disusun Oleh : 4EB06   

Asma Navilah                           21213441

Ayu Khusnul Khotimah          21213543

Dede Siti Rohmah                  22213111

Fauziah                                    23213331

Laila Nurrahmawati                24213912

Nadya Destiyanti Putri           26213293

logo-gundar

PTA 2016/2017

Fakultas Ekonomi

Universitas Gunadarma

Penggunaan Simbol Dalam Flowcharting

 

Simbol digunakan dalam flowchart untuk mewakili fungsi informasi atau jenis lain dalam suatu sistem.

Arah arus normal dimulai dari kiri ke kanan atau atas ke bawah.

Anak panah terbuka harus ditempatkan ditempat sebaliknya dari garis arus

 

 IPO and HIPO Charts

Bagan ini terutama digunakan oleh karyawan pengembang sistem.

Sebagian besar tingkat umum analisis, hanya hubungan input-proses-output dalam sistem yang menjadi perhatian.

IPO menyajikan sangat sedikit rincian, sehingga akan dilengkapi dengan HIPO.

 

 

 

Bagan Arus Sistem dan Program

 

Bagan arus sistem (System flow Chart) mengidentifikasikan keseluruhan atau jangkauan arus operasi dalam sistem.

Bagan arus sistem difokuskan pada media dan fungsi pemrosesan, bukan pada fungsi pemrosesan yang rinci.

Bagan arus program (Program flow-Chart) lebih rinci dalam hal fungsi-fungsi pemrosesan dibanding bagan arus sistem.

 

Analytic Flowcharts, Document Flowcharts, and Forms Distribution Chart

Analytic flowchart mengidentifikasikan pemrosesan yang penting dalam sebuah aplikasi , menekankan pada tugas-tugas pemrosesan yang menerapkan pengendalian.

Arus pemrosesan digambarkan dengan simbol-simbol yang dihubungkan dengan garis arus.

Document flowchart serupa dalam hal format dengan analitic flowchart tetapi memuat lebih sedikit rincian mengenai fungsi-fungsi pemrosesan dalam setiap entitas yang digambarkan dalam bahan.

Satu-satunya simbol yang digunakan adalah simbol dokumen. Simbol lain digunakan hanya untuk memperjelas proses.

Forms distribution chart mengilustrasikan distribusi formulir rangkap ganda dalam perusahaan.

Tekananannya lebih pada siapa menerima formulir apa dari pada bagaimana formulir ini diproses.

 

 

 

Teknik Uraian tertulis (Narrative Techniques)

Teknik narrative seringkali bermanfaat terutama dalam tahap penemuan fakta dalam analisis sistem.

Contoh:

– Pertanyaan atau wawancara terbuka dan tertutup

– Menelaah dokumen

AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH

Tinggalkan komentar

AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH

MAKALAH

Diajukan guna untuk memenuhi Tugas Akuntansi Pemerintahan

Disusun Oleh : 4EB06

Asma Navilah                         21213441

Ayu Khusnul Khotimah          21213543

Dede Siti Rohmah                  22213111

Fauziah                                    23213331

Laila Nurrahmawati                24213912

Nadya Destianti P                   26213293

Ramona Nur Rachmatika        27213250

Siti Khoerunnisa                     28213560

 logo-gundar

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

JAKARTA

2016

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang

            Lembaga keuangan mempunyai peranan penting dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Industri perbankan merupakan salah satu lembaga yang berperan secara kompleks terhadap perekonomian. Perbankan berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus unit) dengan pihak-pihak yang memerlukan dana (deficit unit). Bank juga berfungsi untuk memperlancar aliran lalu lintas pembayaran.

            Dunia perbankan Indonesia menggunakan dual banking system, yang berarti sistem operasinya adalah dua jenis usaha bank yaitu bank konvensional dan syariah. Bank konvensional menetapkan bunga sebagai balas jasa yang diterima oleh nasabah dan bank, sedangkan bank syariah menetapkan bagi hasil sebagai balas jasa kepada nasabah dan bank. Jika dilihat secara sekilas, tidak tampak perbedaan di antara keduanya. Padahal bunga dan bagi hasil sangatlah berbeda. Suku bunga bersifat fluktuatif dan mengikuti suku bunga BI, sedangkan bagi hasil memiliki prosentase bersifat tetap dan ditentukan dari kesepakatan bersama antara nasabah dan bank.

            Perkembangan yang pesat dalam kegiatan lembaga keuangan syariah (perbankan, pasar modal, asuransi, dan lainnya), telah meningkatkan volume dan nilai transaksi berbasis syariah, yang tentunya meningkatkan kebutuhan terhadap akuntansi syariah. Perkembangan pemikiran akuntansi syariah semakin berkembang yang ditandai dengan semakin diterimanya prinsip-prinsip transaksi syariah di dunia internasional. Tidak dapat diabaikan bahwa, perkembangan transaksi syariah diawali oleh sistem perbankan syariah dan kemudian diikuti oleh sektor lainnya.

            Sistem perbankan syariah memiliki sejarah yang cukup panjang, diwali dengan berdirinya bank berprinsip syariah pertama di Mesir yaitu Mit Ghamr Local Saving Bank pada tahun 1963. Diikuti perkembangan dengan pendirian IDB (Islamic Development Bank) (1975), negara-negar Eropa seperti Luxemburg (1978), Swiss (1981), dan Denmark (1983). Kemudian di wilayah Asia didirikan di Negara Malaysia (1982), sementara Indonesia digagas oleh masyarakatnya dengan pendirian Bank Muamalat pada tahun 1992.

            Di tengah pesatnya perkembangan transaksi syariah, terutama di perbankan syariah, maka kebutuhan akan akuntansi syariah sangat meningkat. Akuntansi sebagai proses untuk melaporan transaksi keuangan perusahaan harus dapat mengikuti seluruh perkembangan transaksi yang sedang berlangsung.

  • Rumusan Masalah
  1. Bagaimana gambaran umum Bank Syariah?
  2. Apa saja yang tergolong dalam Laporan Keuangan Bank syariah?
  3. Bagaimana Akuntansi Penghimpunan Dana Pada Bank Syariah?
  4. Bagaimana Akuntansi Penyaluran Dana pada Bank syariah
    • Tujuan Masalah
  5. Mengetahui gambaran umum bank syariah dari berbagai aspek didalamnya
  6. Menggolongkan laporan keuangan etintas Bank syariah berdasarkan ketentuan akuntansi perbankan syariah
  7. Mengetahui akuntansi penghimpunan dana yang dilakukan bank syariah
  8. Mengetahui akuntansi penyaluran dana yang dilakukan bank syariah

  

BAB II

PEMBAHASAN

  • Gambaran Umum Bank syariah
    • Definisi Bank Syariah

                 Pengertian bank syariah dalam pasal 1 butir 7 UU No. 21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah disebutkan bahwa, “Bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah”.

                 Menurut Muhammad (2005) bank syariah adalah bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga atau dengan kata lain, Bank Islam  adalah  lembaga  keuangan  yang  usaha  pokoknya  memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariah.

                 Prinsip Syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syari’ah.Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa bank syariah adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk pembiayaan dan/atau berdasarkan prinsip syariah Islam.

  • Landasan Hukum Bank syariah
    • Landasan Syariah
  1. Al-Quran

Ketentuan bagi umat Islam dalam bertransaksi seperti jual beli dan hutang piutang terdapat dalam Al-Quran yaitu:

Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran   (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah  disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu         (sebelum datang larangan) dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.” (QS Al Baqarah (2): 275)

  1. Hadist

Rasulullah Saw melaknat pemakan riba, orang yang membayarnya, juru tulisnya, dan saksi-saksinya. Dia bersabda,”Mereka semua sama.”(HR. Muslim)

  • Landasan Hukum Positif

Landasan hukum bagi bank syariah terdapat dalam perubahan UU No. 14 Tahun 1967 tentang Undang-Undang Pokok Perbankan menjadi UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang telah dicantumkan ketentuan mengenai pelaksanaan kegiatan perbankan dengan prinsip bagi hasil yang selanjutnya diatur lebih rinci dalam Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 1992 tentang Bank dan Bagi Hasil. Setelah UU No. 7 Tahun 1992 diubah dengan UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, dapat dilihat jelas tentang Bank Syariah karena pada undang-undang ini sudah tercantum kata-kata Bank Syariah. Bahkan Pasal 1 angka 3 menetapkan bahwa salah satu bentuk usaha adalah menyediakan pembiayaan dan/atau melakukan kegiatan lain berdasarkan prinsip syariah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

  • Prinsip Dasar Perbankan Syariah

                 Batasan-batasan bank syariah yang harus menjalankan kegiatannya berdasar pada syariat Islam, menyebabkan bank syariah harus menerapkan prinsip-prinsip yang sejalan dan tidak bertentangan dengan yariat Islam. Adapun prinsip-prinsip bank syariah adalah sebagai berikut :

  1. Prinsip Titipan atau Simpanan (Al-Wadiah) Al-Wadiah dapat diartikan sebagai titipan murni dari satu pihak ke pihak lain, baik individu maupun badan hukum, yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja si penitip menghendaki (Syafi’I Antonio, 2001).

                 Secara umum terdapat dua jenis al-wadiah, yaitu:

  1. Wadiah Yad Al-Amanah (Trustee Depository)
  2. Wadiah Yad adh-Dhamanah (Guarantee Depository)
  3. Prinsip Bagi Hasil (Profit Sharing) Sistem ini adalah suatu sistem yang meliputi tatacara pembagian hasil usaha antara penyedia dana dengan pengelola dana. Bentuk produk yang berdasarkan prinsip ini adalah:
  4. Al-Mudharabah
  5. Al-Musyarakah
  6. Prinsip Jual Beli (Al-ba’i). Prinsip ini merupakan suatu sistem yang menerapkan tata cara jual beli, imana bank akan membeli terlebih dahulu barang yang dibutuhkan atau mengangkat nasabah sebagai agen bank melakukan pembelian barang atas nama bank, kemudian bank menjual barang tersebut kepada nasabah dengan harga sejumlah harga beli ditambah keuntungan (margin).
  7. Prinsip Sewa (Al-Ijarah). Al-ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas barang atau jasa, melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan hak kepemilikan atas barang itu sendiri. Al-ijarah terbagi kepada dua jenis: (1) Ijarah, sewa murni. (2) ijarah al muntahiya bit tamlik merupakan penggabungan sewa dan beli, dimana si penyewa mempunyai hak untuk memiliki barang pada akhir masa sewa.
  8. Prinsip Jasa (Fee-Based Service) Prinsip ini meliputi seluruh layanan non-pembiayaan yang diberikan bank.
    • Perbedaan Bank Syariah dengan Bank Konvensional

                 Bank konvensional dan bank syariah dalam beberapa hal memiliki persamaan, terutama dalam sisi teknis penerimaan uang, mekanisme transfer, teknologi komputer yang digunakan, persyaratan umum pembiayaan, dan lain sebagainya. Perbedaan antara bank konvensional dan bank syariah menyangkut aspek legal, struktur organisasi, usaha yang dibiayai, dan lingkungan kerja. Secara garis besar perbandingan bank syariah dengan bank konvensional dapat dilihat pada tabel berikut:

                   Perbandingan Bank Syariah dengan Bank Konvensional:

ASPEK KONVENSIONAL BANK SYARIAH
PERIKATAN DENGAN NASABAH / AKAD Utang-piutang Kemitraan, Jual Beli, Sewa Menyewa, dll
SEKTOR INVESTASI Bebas asal bankable Halal
PENDAPATAN Bunga Bagi hasil, Margin, Upah
FUNGSI UANG Komoditas Bukan Komoditas
KONSENTRASI Sektor Keuangan Sektor Riil
  • Laporan Keuangan Bank Syariah
    • Pengantar Akuntansi Perbankan Syariah

                  Akuntansi di dalam Islam antara lain berhubungan dengan pengakuan, pengukuran dan pencatatan transaksi, dan pengungkapan hak-hak kewajiban-kewajibannya secara adil.

Allah berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu melakukan utang piutang untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar…..”(Q.S Al-Baqarah:282).

                  Perkembangan Akuntansi Perbankan Syariah secara konkrit baru dikembangkan pada tahun 1999, BI sebagai pemprakarsa membentuk tim penyusunan PSAK Bank Syariah, yang tercantum dalam SK Gubernur BI Nomor 1/16/KEP/DGB/1999, yang meliputi unsur-unsur kompnen dari Bank Indonesia, Ikatan Akuntan Indonesia, Bank Muamalat Indonesia, dan Departemen Keuangan. Hal ini seiring dengan pesatnya perkembangan Perbankan Syariah yang merupakan implemetasi UU No.10 Th. 1998. Tim ini akhirnya menerbitkan PSAK 59 dengan judul Akuntansi Perbankan Syariah. Bank syariah sampai dengan tahun buku 2002 masih mengeluarkan laporan keuangan yang mengacu pada PSAK 31 tentang Akuntansi Perbankan, selam tidak bertentangan dengan nilai-nilai syariah yang tercantum pada PSAK 59 yang baru berlaku untuk tahun buku 2003.

                  Dalam PSAK 59 hanya membahas ketentuan-ketentuan pokok saja dan sebagai upaya mendukung PSAK Perbankan Syariah dibentuk tim penyusun Pedoman Perbankan Syariah Indonesia (PAPSI) yang memuat pedoman seara rinci dan ilustrasi transaksi dari PSAK Perbankan syariah tersebut. PSAK 59 ini kemudian direvisi oleh Dewan Standar akuntansi Keuangan tahun 2007, serta mulai dipergunakan lagi tahun buku 2008.

  • Tujuan Akuntansi Perbankan Syariah

                  Akuntansi keuangan terutama terkait penyediaan informasi untuk membantu para pemakai di dalam pengambilan keputusam. Mereka yang berurusan dengan bank-bank islam mempunyai kepedulian untuk mematuhi dan mencari ridho Allah. Sasaran-sasaran dari akuntansi keuangan bagi bank-bank lain kebanyakan ditetapkan di negara bukan islam. Oleh karena itu, adalah wajar terdaoat perbedaan antara sasaran yang ditetapkan bagi bank-bank lain dan bank-bank yang ditetapkan bagi bank-bank islam.

Tujuan akuntansi keuangan bank syariah adalah:

  1. Menentukan hak dan kewajiban pihak terkait, termasuk yang berasal dari transaksi belum selesai dan atau kegiatan ekonomi lain, sesuai prinsip syariah yang berlandaskan konsep kejujuran, keadilam, kebijakan, dan kepatuhan terhadap nilai-nilai bisnis islam
  2. Menyediakan informasi keuangan yang bermanfaat bagi para pemakai laporan dalam pengambilan keputusan
  3. Meningkatkan kepatuuhan terhadap prinsip syariah dalam semua transaksi dan kegiatan usaha
    • Tujuan Laporan Keuangan Bank Syariah
  4. Pengambilan putusan investasi dan pembiyaan
  5. Menilai prospek arus kas
  6. Informasi atas sumber daya ekonomi
  7. Kepatuhan bank terhadap prinsip syariah
  8. Memberikan informasi untuk mengevaluasi pemenuhan tanggungjawab bank terhadap pihak yang berkepentingan
  9. Pemenuhan fungsi sosial, termasuk pengelolaan dan penyaluran zakat.

                  Dengan demikian dalam hal akuntansi syariah sebagai alat pertanggungjawaban, diwakili informasi akuntansi syariah dalam bentuk laporan keuangan yang sesuai dengan syariah yaitu mematuhi prinsip full disclousure. Laporan keuangan akuntansi syariah tidak lagi berorientasi pada maksimasi laba, akan tetapi membawa pesan modal dalam menstimuli perilaku etis dan adil terhadap semua pihak. Jenis laporan keuangan akuntansi syariah yang memenuhi kriteria ini menurut Harahap (2000) meliputi:

  1. Neraca, yang menyajikan pula Laporan Sumberdaya Manusia. Laporan Nilai Tambah (Value Added Reporting) yang menyajikan semua hasil yang diperoleh perusahaan dari kontribusi semua pihak yang terkait dengan entitas, dan kemudian mendistribusikannya secara adil.
  2. Laporan Arus Kas (Cash Flow).
  3. Laporan Pertanggung jawaban Sosial Perusahaan (Socio Economy Accounting Reporting).
  4. Catatan atas Laporan Keuangan, mengenai implementasi syariah misalnya zakat, infaq, shodaqoh, transaksi haram, dan laporan dewan syariah. Melaporkan good governance, mengenai produksi, efisiensi, produktivitas, dan laporan lainnya yang relevan.
    • Prinsip Akuntansi Bank Syariah

      Dengan prinsip operasi yang berbeda dengan bank konvensional memberikan implikasi perbedaan pada prinsip akuntansi baik dari segi penyajian maupun pelaporannya. Laporan akuntansi bank Islam  akan terdiri dari :

  1. Laporan posisi keuangan / neraca
  2. Laporan laba-rugi
  3. Laporan arus kas
  4. Laporan perubahan modal
  5. Laporan perubahan investasi tidak bebas /terbatas
  6. Catatan atas laporan keuangan
  7. Laporan sumber dan penggunaan zakat
  8. Laporan sumber dan penggunaan dana qard/qardul hasan

Beberapa hal yang menonjol dalam akuntansi bank Islam adalah :

  1. Giro dan tabungan wadiah dicatat / disajikan sebagai hutang dalam
  2. Rekening investasi mudharabah bebas / deposito dicatat/disajikan sebagai rekening tersendiri antara hutang dan modal (bukan hutang).
  3. Rekening investasi tidak bebas dicatat terpisah sebagai off balance sheet account dalam bentuk laporan perubahan posisi investasi tidak
  4. Piutang murabahah dicatat sebesar sisa harga jual yang belum tertagih dikurangi dengan margin yang belum diterima.
  5. Investasi mudharabah dan musyarakah disajikan sebesar sisa nilai modal yang disertakan atau diinvestasikan
  6. Aset yang disewakan dicatat sebesar harga perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan.
  7. Pendapatan pada umumnya diakui secara cash basis sedang beban tetap secara accrual basis.
  8. Bagi hasil antara mudharib dan sahibul mal dilakukan atas profit loss sharing atau revenue sharing, sedangkan pendapatan bank yang          berasal dari investasi dana sendiri atau dari dana yang bukan  berasal      dari rekening investasi sepenuhnya menjadi   pendapatan bank,        disamping itu pendapatan jasa bank sepenuhnya menjadi         pendapatan bank yang tidak dibagi hasilkan.
    • Asumsi Dasar Perbankan Syariah

                  Sesuai dengan PSAK no.59 tentang akuntansi bank syariah, asumsi dasar konsep akuntansi bank syariah adalah konsep kelangsungan usaha (going concern) dan dasar akrual, perhitungan pendapatan untuk tujuan bagi hasil menggunakan dasar kas. Pendapatan untuk tujuan perhitungan bagi hasil menggunakan dasar kas, yang tercantum dalam PSAK syariah yang baik dalam Kerangka Dasar Penyusunan Penyajian Laporan Keuangan Syariah (KDPPLKS) maupun PSAK 101 tentang Penyajian dan Penyusunan Laporan Keuangan syariah.

  • Persamaan Akuntansi Perbankan Syariah

                  Sebagaimana dijelaskan bahwa Bank Syariah mempunyai karakteristik tersendiri, dimana hal ini juga membawa implikasi dalam akuntansi bank syariah itu sendiri. Apabila dalam akuntansi uumum terdapat persamaan akuntansi dengan usnur berikut:

Aktiva       =          Kewajiban     +         Modal

Karena karakteristiknya akuntansi bank syariah memounyai persamaan akuntansi yang berbeda dengan persamaan pada umumnya. Berikut persamaan dasar akuntansi bank syariah:

Aktiva = Kewajiban + Dana syirkah temporer + Modal

                   Unsur dalam laporan laba rugi akuntansi umum diperoleh persaman      akuntansi         atas laporan laba rugi sebagai berikut:

Laba /rugi = Pendapatan – Beban

                   Ada unur Laporan Laba/rugi yang membedakan dengan laporan laba/rugi umum adalah “hak pihak ketiga atas bagi hasil Dana Syirkah Konteporer” yang mana unsur ini tidak dapat dikategorikan sebagai unsur beban bagi bank (mudharib), dan disajikan setelah pendapatan utama operasional sebelum pendapatan operasi lainnya, sehingga persaman akuntansinya adalah:

Laba/rugi = Pendapatan utama + Pendapatan operasi lain – jumlah beban

  • Akuntansi Penghimpunan dana

                  Penghimpunan dana masyarakat yang dilakukan oleh bank adalah dalam bentuk Tabungan, Deposito, dan Giro. Pada bank syariah dilakukan tidak membedakan nama produk, tetapi melihat prinsip yaitu wadiah dan mudharabah.

  • Penghimpunan Dana Prinsip Wadiah

                 Al-Wadiah dapat diartikan sebagai titipan murni dari satu pihak ke pihak lain, baik individu maupun badan hukum, yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja si penitip menghendaki (Syafi’I Antonio, 2001).

Tujuan : untuk menjaga keselamatan barang dari kemusnahan, kecurian dsbnya.

Barang : sesuatu yang berharga seperti uang, barang, dokumen, surat berharga, dll.

Rukun transaksi wadiah: (1) Barang yang dititipkan, (2) Orang yang menitipkan/penitip, (3) Orang yang menerima titipan, dan (4) Ijab qabul

Wadiah terdiri dari 2 macam, yaitu: Wadiah Yad Al Amanah (Trustee Depository), dan Wadiah Yad Ad Dhamanah (Guarantee Depository). Produk Penghimpunan Bank Syariah dengan prinsip wadiah diantaranya adalah Giro Wadiah dan Tabungan Wadiah.

  • Penghimpunan Dana Prinsip Mudharabah

                 Adalah perjanjian atas suatu jenis perkongsian, dimana pihak pertama menyediakan dana, dan pihak kedua bertanggung jawab atas pengelolaan usaha. Hasil usaha dibagikan sesuai nisbah yang disepakati bersama secara awal. Prinsip ini dikenal sebagai “qiradh” atau “muqaradah”.

Rukun mudharabah, yaitu : Shahibul maal/rabulmal, Mudharib, Amal, Ijab qabul

Mudharabah dilihat dari segi kuasa yang diberikan kepada pengusaha dibagi menjadi 2, yaitu :

       1)  Mudharabah Muthlaqah

       Pihak penguasa diberi kuasa penuh untuk menjalankan proyek tanpa    larangan           apapun urusan yang berkaitan dengan waktu, tempat, jenis, perusahaan dan           pelanggan. Diaplikasikan pada tabungan dan      deposito.

       2)  Mudharabah Muqaidah         

       Pemilik dana membatasi syarat kepada mudharib dalam pengelolaan    dana seperti hanya untuk bidang tertentu, cara, waktu, dan tempat       tertentu saja. Dalam investasi bank berkedudukan sebagai agen dan        menerima imbalan berupa fee. Produk penghimpunan dana:  Tabungan             mudharabah, Deposito Mudharabah

  • Akuntansi Penyaluran Dana
    • Penyaluran Dana Prinsip Jual Beli (Ba’i)

Jual beli dilaksanakan karena adanya pemindahan kepemilikan barang. Keuntungan bank disebutkan di depan & termasuk harga dari harga yg dijual. Terdapat 3 jenis jual beli dalam pembiayaan modal kerja & investasi dalam bank syariah, yaitu:

  1. Murabahah: dalah menjual barang dengan harga jual sebesar harga perolehan ditambah keuntungan yang disepakati dan penjual harus mengungkapkan harga perolehan barang tersebut kepada pembeli dimana Bank bertindak selaku penjual dan nasabah selaku pembeli. Murabahah dapat dilakukan berdasarkan pesanan atau tanpa pesanan Dalam murabahah berdasarkan pesanan, penjual melakukan pembelian barang setelah ada pemesanan dari pembeli, murabahah berdasarkan pesanan dapat bersifat mengikat atau tidak mengikat pembeli untuk membeli barang yang dipesannya. Dalam murabahah pesanan mengikat pembeli tidak dapat membatalkan pesanannya. Jika aset murabahah yang telah dibeli oleh penjual, dalam murabahah pesanan mengikat, mengalami penurunan nilai sebelum diserahkan kepada pembeli maka penurunan nilai tersebut menjadi beban penjual dan akan mengurangi nilai akad. Dalam murabahah tanpa pesanan, penjual melakukan pembelian barang tanpa memperhatikan ada pemesanan dari pembeli.
  2. Salam dan salam parallel adalah pembiayaan berdasarkan jual-beli barang dengan cara pemesanan dan pembayaran dilakukan dimuka dengan syarat-syarat tertentu. Bank dapat menjual barang tersebut sebelum jatuh tempo kepada pihak lain dengan cara yang sama (salam), tapi tidak boleh dikaitkan dengan salam yang pertama. Bila hal ini yang terjadi maka salamnya adalah Salam parallel
  3. Istishna dan istishna parallel adalah akad jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan barang tertentu dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan (pembeli, mustashni’) dan penjual (pembuat, shani’). Istishna’ paralel adalah suatu bentuk akad istishna’ antara pemesan (pembeli, mustashni’) dengan penjual (pembuat, shani’), kemudian untuk memenuhi kewajibannya kepada mustashni’, penjual memerlukan pihak lain sebagai shani’.

Biaya perolehan Istishna terdiri dari 2 macam, yaitu :

  • Biaya langsung yaitu bahan baku dan tenaga kerja langsung untuk membuat barang pesanan; dan
  • Biaya tidak langsung adalah biaya overhead, termasuk biaya akad dan praakad.

Biaya praakad diakui sebagai beban tangguhan dan diperhitungkan sebagai biaya istishna’ jika akad disepakati. Namun jika akad tidak disepakati, maka biaya tersebut dibebankan pada periode berjalan. Biaya perolehan istishna’ yang terjadi selama periode laporan keuangan, diakui sebagai aset istishna’ dalam penyelesaian pada saat terjadinya.Beban umum dan administrasi, beban penjualan, serta biaya riset dan pengembangan tidak termasuk dalam biaya istishna’.

Biaya istishna’ paralel terdiri dari 3 macam, yaitu :

  • Biaya perolehan barang pesanan sebesar tagihan produsen atau kontraktor kepada entitas;
  • Biaya tidak langsung adalah biaya overhead, termasuk biaya akad dan praakad; dan
  • Semua biaya akibat produsen atau kontraktor tidak dapat memenuhi kewajibannya, jika ada.

Biaya perolehan istishna’ paralel diakui sebagai aset istishna’ dalam penyelesaian pada saat diterimanya tagihan dari produsen atau kontraktor sebesar jumlah tagihan.

  • Penyaluran Dana Prinsip Bagi Hasil(Syirkah)

Prinsip Bagi Hasil (Syirkah)Dalam prinsip bagi hasil terdapat 2 macam produk, yaitu:

  1. Mudharabah

Mudharabah adalah kerjasama 2 orang atau lebih dimana pemilik modal memberikan memepercayakan sejumlah modal kpd pengelola dgn perjanjian pembagian keuntungan. Perbedaan yg mendasar antara musyarakah dgn mudharabah adl kontribusi atas manajemen & keuangan pd musyarakah diberikan & dimiliki 2 orang atau lebih, sedangkan pd mudharabah modal hanya dimiliki satu pihak saja. Dalam pembiayaan Mudharabah , bank bertindak sebagai pemilik dana (sahibul mal) dan nasabah sebagai pengelola usaha (mudharib) Dalam fiqih klasik yang dibagikan adalah keuntungan (pendapatan dikurangi biaya), tetapi dalam praktik yang dibagikan adalah Revenue karena sulit untuk menemukan kesepakatan tentang biaya-biaya yang dikeluarkan nasabah. Nisbah bagi hasil disepakati di muka termasuk bila terjadi kerugian

  1. Musyarakah

Musyarakah Adalah salah satu produk bank syariah yg mana terdapat 2 pihak atau lbh yg bekerjasama utk meningkatkan aset yg dimiliki bersama dimana seluruh pihak memadukan sumber daya yg mereka miliki baik yg berwujud maupun yg tdk berwujud. Dalam hal ini seluruh pihak yg bekerjasama memberikan kontribusi yg dimiliki baik itu dana, barang, skill, ataupun aset-aset lainnya. Yang menjadi ketentuan dalam musyarakah adl pemilik modal berhak dalam menetukan kebijakan usaha yg dijalankan pelaksana proyek. Dalam Musyarakah, bank dan nasabah bertindak selaku syarik (partner) yang masing-masing memberikan dana untuk usaha. Pembagian keuntungan menurut kesepakatan dan apabila rugi dibagi menurut porsi modal masing-masing (proporsional)

  • Penyaluran Dana Prinsip Sewa(Ijarah)

                 Ijarah adalaj kesepakatan pemindahan hak guna atas barang atau jasa melalui sewa tanpa diikuti pemindahan kepemilikan atas barang yg disewa. Dalam hal ini bank meyewakan peralatan kpd nasabah dgn biaya yg telah ditetapkan secara pasti sebelumnya. Al-ijarah terbagi kepada dua jenis: (1) Ijarah, sewa murni. (2) ijarah al muntahiya bit tamlik merupakan penggabungan sewa dan beli, dimana si penyewa mempunyai hak untuk memiliki barang pada akhir masa sewa. Bila pembiayaan berdasarkan akad Ijarah maka Bank berlaku sebagai pemberi sewa (mu’jir) dan nasabah selaku penyewa (musta’jir). Pada fiqih klasik, bank (pemberi sewa), bank harus memiliki barang sebelum menyewakan kepada nasabah (penyewa).

                 Pada umumnya Bank tidak memiliki barang, tetapi menyewa dari pihak lain, kemudian menyewakan lagi kepada nasabah dengan nilai sewa yang lebih tinggi selama tidak ada kaitan antara akad sewa pertama dengan sewa kedua. Ijarah dalam bank syariah bisa disamakan dengan operating lease, bukan financial lease atau capital lease (lihat bahasan sewa guna usaha/leasing). Jadi bank bertanggung jawab atas pemeliharaan aset yang disewa. Bila bank memiliki objek yang disewakan, maka bank dapat memberi Opsi bagi nasabah untuk memiliki objek yang disewanya. Ijarah jenis ini dinamakan Ijarah al Muntahiyyah Bittamlik atau Ijarah wal Iqtina. Ijarah al Muntahiyyah Bittamlik memakai 2 akad yaitu akad sewa dan janji (opsi) kepemilikan. Kepemilikan bisa dilakukan kalau masa sewa telah berakhir. Hal ini hampir sama dengan capital lease.

BAB III

KESIMPULAN

            Dari pembahasan di atas mengenai Akuntansi Perbankan Syariah, dapat disimpulkan:

  1. Bank Syariah adalah bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga atau dengan kata lain, Bank Islam adalah  lembaga  keuangan  yang  usaha  pokoknya  memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariah.
  2. Laporan Keuangan Syariah Perbankan terdiri dari Laporan posisi keuangan / neraca, Laporan laba-rugi, Laporan arus kas, Laporan perubahan modal, Laporan perubahan investasi tidak bebas /terbatas, Catatan atas laporan keuangan, Laporan sumber dan penggunaan zakat, dan Laporan sumber dan penggunaan dana qard/qardul hasan.
  3. Penghimpunan dana masyarakat yang dilakukan oleh bank adalah dalam bentuk Tabungan, Deposito, dan Giro. Pada bank syariah dilakukan tidak membedakan nama produk, tetapi melihat prinsip yaitu wadiah dan mudharabah
  4. Penyaluran dana pada bank syariah melalui akad kerjasama (syirkah), jual beli (ba’i), dan Sewa (Ijarah).

DAFTAR PUSTAKA

Antonio, Muhammad Syafi’i. 2001. Bank Syariah: Dari Teori ke Praktik.    Jakarta: Gema Insani Press.

Muhammad. 2005. Manajemen Bank Syariah. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Nurhayati, Sri dan Wasilah. 2009. Akuntansi Syariah Di Indonesia. Jakarta:            Salemba Empat.

Harahap, Sofyan S., dkk. 2010. Akuntansi Perbankan Syariah “PSAK Syariah       Terbaru”. Jakarta: LPFE Univ. Trisakti

Yaya, Rizal, dkk.  2014. Akuntansi Perbankan Syariah: Teori dan Praktik Kontemporer. Jakarta: Salemba Empat

Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.

 

Tugas Bahasa Inggris Bisnis 2

Tinggalkan komentar

Jumping And Swimming

           I think jumping is a sport very scary and dangerous, although in positive aspect many benefits, but this sport bravery need enough because if something goes wrong it can cause death. This sport can only be done by adults and people with experience.

        Sports that I think much better than jumping is swimming. Swimming is one sport that I love. This sport is quite unique because a lot of styles that can be done like a butterfly, frog style, freestyle and backstroke. This sport can be done by anyone both children, youth and adults. This sport can make everyone rilex and comfortable, so that all the problems sorely missing, not only that swim very healthy and a lot of benefits for the body.

contoh soal perbankan minggu ke 4

Tinggalkan komentar

1.Bank Gunadarma mendapat pinjaman dari Bank Krut Rp.985.550.000 yang digunakan untuk membeli SBPU, SBPM, dan Kendaraan kantor dengan persentase masing- masing 45%, 35% dan 20%.
Jawab : Jurnal Umum
SBPU                            Rp. 443.497.500
SBPM                           Rp. 344.942.500
Kendaraan                   Rp. 197.110.000
Pinjaman yang diterima                 Rp. 985.550.000
Jurnal Offset :
06 OD Sundries                    Rp. 443.497.500
OD Sundries                     Rp. 344.942.500
OD Umum                       Rp. 197.110.000
Pinjaman yang diterima            Rp. 985.550.000
08 SBPU                                 Rp. 443.497.500
OD Loan                                           Rp. 443.497.500
08 SBPM                                Rp. 344.942.500
OD Loan                                                   Rp. 344.942.500
02 Kendaraan                       Rp. 197.110.000
OD Loan                                                Rp. 197.110.000
2. Bank Gunadarma menjual sebagian SBPM miliknya yang digunakan untuk membeli 2 buah kendaraan bermotor yang berharga Rp. 150.000.000 dan sebidang tanah seharga Rp. 450.250.000.
Jawab : Jurnal Umum
Kas                                    Rp. 600.250.000
SBPM                                                Rp. 600.250.000
Kendaraan                      Rp. 150.000.000
Tanah                               Rp. 450.250.000.
Kas                                            Rp. 600.250.000
Jurnal Offset :
07 Kas                                  Rp. 600.250.000
OD Sundries                            Rp. 600.250.000
08 OD Cis                           Rp. 600.250.000
SBPM                                         Rp. 600.250.000
07 OD Umum                   Rp. 150.000.000
OD Umum                   Rp. 450.250.000.
Kas                                          Rp. 600.250.000
02 Kendaraan               Rp. 150.000.000
OD Cis                           Rp. 150.000.000
02 Tanah                         Rp. 450.250.000.
OD Cis                               Rp. 450.250.000.
3. Nona Cinta mengembalikan pinjaman investasi yang diterimanya dari Bank Gunadarma sebesar Rp. 50.000.000, dana yang dipakai berasal dari cek BANK KER sebesar Rp. 35.000.000 dan sisanya secara tunai.
Jawab : Jurnal Umum
Kas                                    Rp. 50.000.000
Setoran Kliring                           Rp. 35.000.000
Pinjaman yang di berikan        Rp. 15.000.000
Jurnal Offset :
07 Kas                              Rp. 50.000.000
OD Sundries                         Rp. 35.000.000
OD Loan                                Rp. 15.000.000
08 OD Cis                     Rp. 35.000.000
Setoran Kliring                        Rp. 35.000.000

06 OD Cis                                      Rp. 15.000.000
Pinjaman yang di berikan           Rp. 15.000.000

4. Kak Kiku membuka rekening deposito 3 bulan sebesar Rp.45.000.000. Untuk itu, ia melakukan pemindahbukuan dari rekening tabungannya sebesar Rp.12.000.000 dan sisanya merupakan kiriman uang dari Bank Gunadarma Cabang Kenari.
Jawab : Jurnal Umum
Tabungan                                         Rp.12.000.000
RAK- Kenari                                   Rp.33.000.000
Deposito                                                         Rp.45.000.000
Jurnal Offset :
04 OD Tabungan                   Rp.12.000.000
OD Transfer                      Rp.33.000.000
Deposito                                       Rp.45.000.000
05 Tabungan                            Rp.12.000.000
OD Deposito                                Rp.12.000.000
09 RAK- Kenari                       Rp.33.000.000
OD Deposito                                 Rp.33.000.000

5. Louis mengambil secara tunai seluruh dana dari rekening tabungannya di Bank Gunadarma.
Jawab : NO ENTRY

Older Entries